Siswa SD di Surabaya Menghilang, Trauma karena Cekcok Orang Tua

Kamis 15-02-2024,21:13 WIB
Reporter : Farid Al Jufri
Editor : Ferry Ardi Setiawan

SURABAYA, MEMORANDUM - Kasus menghilangnya anak kelas 3 SD, AAK, yang menghilang sejak Sabtu 10 Februari 2024 sekitar pukul 23.00 WIB akhirnya ditemukan. AAK pergi tanpa pamit meninggalkan rumah karena trauma kedua orang tuanya sering cekcok.

BACA JUGA:Tiga Hari Hilang, Bocah 7 Tahun Ditemukan Tak Bernyawa di Bendungan Sengguruh

Hal ini disampaikan Rofik paman AAK, bahwa saat itu keponakannya akan diajak pergi ayahnya ke Madura dan pakaian sudah disiapkan. Karena tidak muat, anaknya diminta membeli keresek. 

"Diajak pulang ke Madura sama ayahnya, tapi karena gak mau akhirnya pergi," kata Rofik, Kamis, 15 Februari 2024.

Menurutnya, keponakannya menghilang karena ada cekcok antara kedua orang tuanya dan keponakannya pergi ke rumah budenya di Sidotopo, Surabaya. 

BACA JUGA:Keluar Rumah Jam 4 Pagi, Bocah Umur 7 Tahun Hilang

"Saya sempat mencari termasuk ke rumah kakak juga tapi bilangnya tidak tahu. Selanjutnya kami sempat melaporkan kehilangan tersebut ke Polsek Kenjeran. Menghilangnya sehari semalam," kata Rofik. 

Dirinya sempat kaget saat mengetahui pada malam harinya (Minggu, 11 Februari 2024) tiba-tiba di rumah kakaknya di Sidotopo. Keponakannya tidak berani pulang karena takut. 

"Akhirnya diantar budenya ke sini tapi ke rumah pak RT. Saya ditelepon kakak minta kedua orang tuanya ke rumah pak RT kumpul. Dan semuanya sudah clear," bebernya. 

Ia melanjutkan bahwa hubungan keponakannya dengan orang tuanya sangat baik. Tidak ada masalah apapun, saat diajak keluar ayahnya atau ibunya pun baik-baik saja. 

"Anaknya hanya takut saja diajak ke Madura karena sekolah di sini dan sudah nyaman di sini," ujarnya. 

Sementara itu, Ketua RT 03/RW 12, Kelurahan Sidotopo Wetan, Suparminto mengatakan bahwa permasalahannya sudah beres. Pihaknya sudah melakukan pertemuan bersama dengan pihak keluarga. 

"Kami terima dengan baik ada saya, pak RW, dan sesepuh kampung yang memberikan masukan-masukan," kata Suparminto. 

Permasalahan yang terjadi sebenarnya itu karena anak tersebut ketakutan dan pindah ke rumah budenya di Sidotopo. 

"Di rumah budenya Sidoyoso, Sidotopo. Dekat sini kok. Anaknya pergi sendirian," tuturnya. 

Kategori :