Gus Hans Garap Dukungan Anak Muda

Jumat 07-02-2020,06:06 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Surabaya, Memorandum.co.id - Dukungan terhadap Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jatim  KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) yang ikut penjaringan bacawali di sejumlah parpol untuk maju Pilwali Surabaya 2020, terus mengalir. Gus Hans yang merepresentasikan tokoh muda, mendapat dukungan dari kalangan milenial. Aktivis Kepemudaan Surabaya Esti Nalurani memandang, Gus Hans  tidak hanya sebagai tokoh muda yang memiliki prestasi di bidang politik. Tetapi juga mempunyai prestasi akademik, dan enterpreneurship. "Saya ketemu Gus Hans sejak  2013. Beliau prestasinya luar biasa. Makanya saya minta wacana kepada beliau bagaimana anak muda Surabaya ini bisa berkembang," ujar dia saat memberikan pelatihan membuat konten Youtube kepada anak milenial, kemarin malam. Cici, sapaan akrabnya, berharap Gus Hans memberikan warna yang berbeda. Selain itu juga lebih memperhatikan enterpreneurship di kalangan anak muda. Mereka memiliki semangat tinggi yang harus ditangkap dan dibina dengan baik. "Gus Hans tahu caranya dan bisa membuktikan bagaimana mengoptimalkan potensi-potensi anak-anak muda Surabaya," ungkap dia. Merespons harapan itu, Gus Hans memandang bak gayung bersambut. Dari awal Gus Hans memiliki pikiran bahwa masalah Surabaya ke depan adalah di kalangan milenial. Kalangan anak muda butuh perhatian dari pemerintah. "Ternyata saya menemukan tokoh yang konsern di kalangan anak muda. Ini bak gayung bersambut.  bersambut," ujarnya. Mantan juru bicara Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak pada Pilgub Jatim 2018 ini yakin, dengan semangat dan pemikiran yang sama, bisa membantu pemerintah dalam menyelesaikan masalah anak muda. Sebab, jika tidak diatasi dengan baik, maka akan menjadi masalah krusial. "42 persen Surabaya itu anak muda. PR kita menggarap anak muda, apakah menjadi pengangguran, ancaman, atau potensi," terang dia. Menurut Gus Hans  selama ini anak muda Surabaya kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Salah satu indikasinya adalah Surabaya belum menjadi kota industri kreatif. "Maka perlu menjadikan Surabaya sebagai kota Industri kreatif. Akses ada, kampus-kampus bagus di Surabaya banyak," pungkasnya. (dhi/gus)

Tags :
Kategori :

Terkait