SURABAYA, MEMORANDUM- Dokter Dini Dharmawidiarini, SpM (K), General Oftalmologi, Lensa, Kornea, Bedah Refraktif dan LASIK yang sehari-hari praktik di RS Mata Undaan dan Eye Center National Hospital Surabaya memberikan solusi bebas kacamata untuk semua usia.
Seperti apa? Podcast dengan dokter yang praktik di RS Mata Undaan dan Eye Center National Hospital ini bisa disaksikan di Channel YouTube Memorandum TV, Senin, 12 Februari 2024 mulai pukul 16.00.
Dokter berhijab di awal podcast menyebut, banyak orang yang merasa terganggu jika berkacamata. Bahkan, semakin tebal terkadang cukup menganggu.
BACA JUGA:Paulus Totok Lusida Jadi Bintang Tamu di Podcast Memorandum TV: Gen Z Jangan Salah Pilih
Namun, dr Dini menyebut, saat ini ada solusi yang bisa dilakukan agar Masyarakat bebas kacamata. Solusinya seperti apa?
BACA JUGA:Hamin Gimbal Jadi Bintang Tamu Podcast Memorandum TV: Mencintai Persebaya dengan Hati
“Untuk solusinya dibagi menjadi beberaPa grup. Untuk usia kurang dari 18 tahun ada Orthokeratology (Ortho-K),” jelas dr Dini.
Orthokeratology (Ortho-K) adalah suatu prosedur penggunaan lensa kontak rigid gas permeable desain khusus pada malam hari saat tidur untuk membentuk ulang permukaan kornea dengan tujuan menghilangkan kelainan refraksi (mata minus dan silinder) dan menghambat kenaikan minus pada anak anak yang minusnya cepat bertambah.
Sedangkan usia 18 tahun ke atas. Yaitu Grup 18-40 tahun bisa dilakukan LASIK. Di usia 40 tahun ke atas menurut dr Dini bisa dilakukan ReLEx SMILE (Refractive Lenticule Extraction, Small Incision Lenticule Extraction) adalah metode bedah refraktif yang dapat mengkoreksi kelainan refraksi dengan menggunakan mesin laser (tanpa pisau). Atau juga LASIK. Yaitu operasi laser mata yang digunakan untuk mengobati rabun jauh, dekat, dan astigmatisma.
Khusus untuk operasi LASIK adalah prosedur bebas kacamata yang paling aman.
“Kenapa, karena LASIK prosedurnya hanya melaser bagian depan mata atau kornea saja. Tidak masuk-masuk ke dalam. Prosesnya sangat cepat sekitar 8 detik bisa bebas kacamata. Lasernya hanya 8 detik. Teknologi terbaru, Smile Pro itu. Mengambil minusnya di dalam kornea dengan laser melalui sayatan sangat minimal 2-4 milimikro. Pemulihannya juga cepat,” jlentrehnya.
Metode LASIK mata terkini yang dapat mengkoreksi kelainan refraksi tanpa perlu pembuatan flap pada kornea seperti yang dilakukan pada umumnya. Proses penyembuhan menjadi jauh lebih cepat dan tindakan hanya membutuhkan beberapa detik saja. Setelah selesai operasi, penglihatan akan mencapat 80% serta akan mencapai 100% dalam beberapa hari.
Nah, menurut dr Dini, usia di atas 50 tahun, biasanya risiko katarak lebih banyak. Apalagi Indonesia dengan paparan matahari yang luar biasa. “Karena itu, penggunaan kacamata hitam yang mengandung UV wajib digunakan supaya tidak cepat kena katarak,” imbuhnya.
Bila sudah terlanjur terkena katarak, menurut dr Dini, ada metode yang bisa dilakukan.
“Bisa menggunakan lensa tanam. Lensanya bisa digulung dan diinjeksikan sehingga bisa mengembang,” jelas dr Dini.