PANTAI GADING-Pantai Gading memenangkan Piala Afrika setelah menang 2-1 atas Nigeria di Stadion Alassane Ouattara di Abidjan, Pantai Gading, pada hari Minggu atau Senin dinihari, 12 Februari 2024.
Sébastien Haller mencetak gol kemenangan bagi tuan rumah pada menit ke-81 melalui penyelesaian yang luar biasa setelah mendapatkan umpan Simon Adigra di sayap kiri.
BACA JUGA:Gawat! Nigeria Diprediksi tanpa Osimhen di Semifinal Piala Afrika
Sebelumnya, Nigeria unggul lebih dulu melalui William Troost-Ekong. Gol dicetak di babak pertama melalui sundulan dari tendangan sudut.
BACA JUGA:Salah Cedera di Piala Afrika, Klopp Bingung
Pertarungan di tiang depan antara beberapa pemain membuat umpan melayang ke udara, dan kapten Nigeria itu melompat untuk menyundul bola ke gawang.
Franck Kessié menyamakan kedudukan dari tendangan sudut Adigra pada menit ke-62.
"Itu adalah kekuatan grup dan pola pikir yang membuat kami mampu melewatinya. Kami mengalami momen-momen yang menantang namun kami berhasil menyelamatkan diri kami sendiri, meski itu tidak mudah. Kemenangan mental membuat kami memulihkan peluang-peluang kami dan melakukan apa yang kami capai hari ini," ungkap Pantai Gading Adigra seusai pertandingan seperti dilansir ESPN.
Penyerang Borussia Dortmund Haller didiagnosis menderita kanker testis pada Juli 2022 tetapi berhasil mengalahkan penyakit tersebut dan telah menjadi pemain penting bagi Pantai Gading.
Meskipun ia melewatkan awal turnamen karena cedera pergelangan kaki, dan memainkan pertandingan pertamanya di babak 16 besar, namun perannya tak tergantikan hingga juara.
Ini menandai kemenangan ketiga Pantai Gading di AFCON, membawa mereka sejajar dengan Nigeria sebagai tim tersukses keempat dalam sejarah turnamen, dan yang pertama sejak 2015.
Hanya Ghana (4), Kamerun (5) dan Mesir (7) yang memiliki lebih banyak gelar. Ini adalah kelima kalinya Nigeria gagal mencapai rintangan terakhir kompetisi ini.
Presiden FIFA Gianni Infantino hadir di final, begitu pula legenda Pantai Gading Didier Drogba.
Hasil ini semakin luar biasa mengingat pelatih Pantai Gading, Emerse Faé, baru mengambil alih jabatan pelatih setelah babak penyisihan grup.
Pemain veteran Prancis Jean-Louis Gasset adalah manajer di awal kompetisi, tetapi timnya kalah dalam dua dari tiga pertandingan di babak penyisihan tersebut dan berada di ambang eliminasi.