SUMENEP, MEMORANDUM - Selama di Kuala Lumpur, Ketua STKIP PGRI Sumenep bersama rombongan melakukan kujungan ke kampus Universiti Pendidikan Sultan Idris di Malaysia. Dan disambut langsung para pejabat kampus setempat Jumat 2 Februari 2024 waktu setempat.
Dalam kujungan ke Universiti Pendidikan Sultan Idris di Perak Malaysia rombongan STKIP PGRI ditemui dan disambut langsung para pejabat kampus.
Diantaranya, Ketua Jabatan Pengajian Pendidikan Dr. Syaza Mazwani Zaini, Ketua Jabatan Bimbingan dan Kaunseling, Dr. Hapsah, Md Yusuf, Dr. Hasrul, dan Dr. Mazarul ketua jurusan Pendidikan Dasar Pascasarjana Fakulti Pembangunan Manusia UPSI.
Pertemuan diawali penjelasan UPSI menguraikan tentang fasilitas dan kegiatan yang berada di kampus UPSI, yang saat ini fakulti Pembangunan Manusia menempati area kampus baru dengan luas sekitar 800 hektar.
BACA JUGA:STKIP PGRI Sumenep MoU dengan Atdikbud KBRI Malaysia
Kemudian profil STKIP PGRI Sumenep disampaikan melalui Dr. Iwan Kuswandi melalui acara kuliah yang kemudian dilanjutkan penyampaian materi ketua STKIP PGRI Sumenep, Dr. Asmoni.
"Tema yang diangkat tentang “The Urgency of Guendance and Counseling in Inclusive Education." kata ketua STKIP PGRI Sumenep, Dr. Asmoni.
Setelah itu sambungnya, Kemudian dilanjutkan sesi diskusi. Dalam diskusi STKIP PGRI Sumenep dan Fakulti Pembangunan Manusia menyepakati penjajakan awal tentang Maching Recearch dengan penelitian kolaborasi dan penyusunan konsep pendidikan integrasi kurikulum Indonesia dan Malaysia untuk masyarakat Indonesia yang tinggal di Malaysia.
Penelitian yang akan dilakukan antara UPSI Malaysia dengan STKIP PGRI Sumenep tentang pendidikan anak migran Indonesia di Malaysia, akan diawali dengan inventarisasi permasalahan dan kecenderungan dan kemahiran dari anak Indonesia yang ada di sanggar bimbingan KBRI Malaysia.
BACA JUGA:STKIP PGRI Sumenep Cup VII Sukses Digelar
Hal tersebut mendapat respon positif Dr. Asmoni menurutnya, “Anak migran Indonesia yang tinggal di Malaysia, sangat perlu mendapatkan pendidikan dan diberikan pengetahuan. Hal tersebut sebagaimana hasil kerjasama antara STKIP PGRI Sumenep dengan Atdikbud KBRI Kuala Lumpur tentang pendidikan anak migran Indonesia di Malaysia.(uri)