Ketua PSHT Cabang Surabaya AKBP (Purn) Sudamiran: Kami Mengedepankan Cinta Damai dan Jauhi Kekerasan

Rabu 31-01-2024,14:15 WIB
Reporter : Eko Yudiono
Editor : Eko Yudiono

SURABAYA, MEMORANDUM-Ketua Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) cabang Surabaya AKBP (Purn) Sudamiran menjadi bintang tamu di podcast Memorandum TV, Selasa, 30 Januari 2024

Kang Mas Damiran, sebutan karib untuk warga PSHT ini menjelaskan panjang lebar terkait salah satu perguruan silat tertua di Indonesia ini. Termasuk PSHT sering menjadi kambing hitam terkait beberapa kejadian tawuran di Surabaya Raya. Selengkapnya bisa disimak di podcast Memorandum TV yang  tayang pada Rabu, 31 Januari 2024 pukul 16.00.

“Padahal sebenarnya warga kami adalah korban. Ada juga kejadian warga kami menjadi korban kejahatan karena diserang perguruan lain. Namun, semua kami serahkan ke pihak yang berwajib dalam hal ini kepolisian,” ungkap mantan Kasatreskrim Polrestabes Surabaya ini.

BACA JUGA:Sambut HUT Ke-54 SKH Memorandum, Profesor Dr Apt Mangestuti Agil MS Jadi Bintang Tamu di Podcast MemorandumTV

Kata Sudamiran, PSHT tidak pernah mengajarkan ilmu bela diri untuk kekerasan. “Ajaran pencak silat PSHT dan perguruan lain sebenarnya tidak pernah mengajarkan kekerasan untuk menyakiti dan melukai orang lain. Kecuali untuk membela diri ketika diserang orang lain,” urainya.

BACA JUGA:Nirapambudi Devianto, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Berbagi Pengalaman di Podcast Memorandum TV

Warga kehormatan PSHT yang disahkan tiap tahun rata-rata bertambah 1.000 sampai 1.300. PSHT yang berumur 102 tahun karena berdiri sejak 1922 berusaha merangkul semua anggota agar selalu mengedepankan cintai damai dan menjauhi kekerasan.

Ada tahapan yang harus dilalui untuk menjadi anggota atau warga PSHT. “Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan sekitar 2 tahun baru dilantik menjadi warga kehormatan pada bulan Suro (Muharram),” bebernya. Kenapa dilantik pas bulan Suro, menurut Damiran karena bulan tersebut dipercaya adalah bulan bagus dan penuh berkah.

Kang Mas Damiran tidak menampik jika banyak warga PSHT yang turun ke jalan ketika ada pelantikan warga kehormatan. “Itu semata bentuk dukungan dari warga PSHT bahwa setelah dilantik menjadi anggota status mereka adalah saudara dan terkadang melebihi saudara kandung,” jlentrehnya.

Menurut Damiran, ajaran PSHT adalah mengharuskan warganya mampu memahami dirinya sendiri dan hati nuraninya. Bahwa manusia dapat dihancurkan, manusia dapat dimatikan (dibunuh) tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu setia pada hatinya sendiri. Serta tidak ada kekuatan apa pun di atas manusia yang bisa mengalahkan manusia kecuali kecuali kekuatan Tuhan Yang Maha Esa.

“Selanjutnya, adalah ajaran dan Gerakan Budi Luhur di mana warga SH Terate harus ikut berupaya mewujudkan memayu hayuning bawana (memperindah keindahan dunia) dalam upaya mewujudkan masyarakat nyaman, adil, makmur, dan sejahtera lahir batin,” terangnya.

Saat ini, anggota PSHT yang tersebar di Indonesia sekitar 10 juta, terdiri dari 366 cabang. Sedangkan di luar negeri sebanyak 38 cabang  di 12 negara. “Di Surabaya anggotanya sekitar 20 ribu dan bertambah setiap tahun,” imbuhnya.

Nah, jelang Pemilu 2024, kata Damiran, PSHT tidak berafiliasi dengan satu pun partai politik. “Kami membebaskan anggota kami untuk menyemarakkan dan menyukseskan pemilu dan pilpres. Kami tidak terlihat dalam politik praktis. Terpenting adalah warga PSHT ikut menjaga ketertiban dan keamanan di tahun politik,” tegasnya.

Untuk itu, PSHT bekerja sama dengan kepolisian untuk mewujudkannya. “Baru-baru ini kami juga diundang oleh Polres Pelabuhan Tanjung Perak bersama-sama sejumlah perguruan silat di Surabaya untuk ikut menjaga keamanan dan kenyamaan jelang pemilu dan pilpres,” katanya. (ono/udi)

 

Kategori :