PASURUAN, MEMORANDUM-Banjir bandang di wilayah Lumbang dan Winongan rupanya menarik perhatian dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat.
Rombongan BNPB pada Selasa, 30 Januari 2024 mengunjungi lokasi yang terdampak banjir bandang. Kedatangan mereka untuk melihat secara langsung lokasi yang terdampak. Mereka juga ingin memastikan langkah-langkah yang harus diambil untuk mengantisipasi adanya banjir bandang lagi.
BACA JUGA:PGRI Deklarasikan Netralitas ASN Guru Kabupaten Pasuruan
Menurut Lilik Kurniawan, Deputi Logistik dan Peralatan BNPB, ada 2 hal yang harus dilakukan untuk mengantisipasi meluapnya sungai ketika banjir. Yakni dengan melakukan normalisasi secara berkala dan melihat apakah di hulu sungai ada sumbatan yang menyebabkan sering terjadinya banjir bandang.
BACA JUGA:Kapolres Pasuruan Silaturahmi ke Ulama, Ketua MUI: Tolak Kampanye Hitam
"Kalau ada sumbatan atau pembendungan di hulu harus segera dibongkar agar aliran sungai lancar. Sungai ini juga perlu dilakukan normalisasi secara berkala," terang Lilik Kurniawan, Selasa (30/1).
Lilik meminta BPBD Kabupaten Pasuruan untuk melihat kondisi di hulu penyebab banjir bandang yang meninggalkan material lumpur tebal di pemukiman warga. Apakah di hulu ada penggundulan lahan atau faktor lain.
BNPB juga mengingatkan agar BPBD Kabupaten Pasuruan terus memantau perkembangan yang ada di hulu. Lilik berharap program jangka panjang yang menjadi pekerjaan rumah dari BPBD adalah normalisasi sungai secara berkala dan penanaman kembali hutan yang gundul.
"Saya dapat informasi jika diatas itu banyak pembukaan lahan dan juga tambang. RTRW harus ditegakkan," lanjut Lilik.
Sementara itu, tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan terus melakukan pembersihan sisa material banjir bandang di Desa Prodo Kecamatan Winongan bersama dengan warga serta relawan. Meskipun tidak menyebabkan korban jiwa dalam banjir bandang yanh terjadi pada Sabtu (28/1) petang di Desa Prodo, namun sisa material lumpur mulai mengering dan sedikit mengeras. Dengan menggunakan alat berat, BPBD membersihkan sisa material lumpur yang ada di jalan desa serta membersihkan material kayu yang tersangkut di bawah jembatan.
Disamping melihat secara langsung ke lokasi bencana banjir bandang, BNPB juga menyalurkan bantuan untuk korban banjir berupa 200 lembar matras, 200 paket sembako, 200 paket higiene kit, 200 lembar selimut, serta 5 buah pompa air.
"Semoga bantuan ini bermanfaat bagi warga yang terdampak banjir," pungkas Lilik. (kd/mh)