TULUNGAGUNG, MEMORANDUM-Polisi masih mendalami laporan penyebaran video syur seorang perempuan muda di Tulungagung, yang beberapa waktu lalu sempat viral.
Kabar terbaru menyebutkan, kondisi psikis korban masih sangat tertekan pasca sejumlah video syurnya tersebar di media sosial.
Kendati demikian, polisi tetap akan meminta keterangan korban dalam kasus ini. Namun pihak kepolisian enggan gegabah.
Kanit PPA Polres Tulungagung, Ipda Fatahillah Aslam mengatakan sejauh ini pihaknya baru memeriksa ibu korban sebagai pelapor atas kejadian tersebut.
BACA JUGA:Polres Tulungagung Dalami Beredarnya Video Asusila Perempuan Cantik
Kepada polisi, ibu korban mengungkapkan jika penyebaran video itu diketahui setelah dirinya mendapatkan pesan singkat dari nomor tak dikenal yang mengirimi pesan ke handphone-nya.
BACA JUGA:Pemindahan Mapolsek Ngantru, Polres Tulungagung Tunggu Hibah Pemkab
"Ibu korban melaporkan terduga pelaku dalam kasus ini, kita masih melakukan pendalaman," ujarnya, Jumat 26 Januari 2024.
Kendati mengalami tekanan psikis akibat kejadian ini, polisi juga terus melakukan pendekatan dengan keluarga korban guna memantau kondisinya. Dan ketika dianggap sudah bisa memberikan keterangan serta diajak berkomunikasi, maka proses pemeriksaan akan dilakukan.
"Rencananya pemeriksaan akan segera kita lakukan. Kemungkinan besok korban akan datang untuk menjalani pemeriksaan," tuturnya.
Fatahillah Aslam menjelaskan, pihaknya juga menggandeng UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak Pemkab Tulungagung saat memeriksa korban. Hal itu dilakukan karena UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak akan bertindak sebagai konselor dalam kasus ini, mengingat usia korban yang masih di bawah umur.
"Kita libatkan UPTD PPA Pemkab sebagai konselor dalam kasus ini," tuturnya.
Sebelumnya sejumlah video syur menghebohkan warga Tulungagung. Video tersebut menjadi bahan pembicaraan dan banyak link yang tersebar di media sosial. Tak hanya video, puluhan foto syur diduga milik korban juga tersebar. Hingga saat ini polisi masih terus melakukan penyelidikan.
Sementara itu, pihak lembaga sekolah yang diduga tempat korban menimba ilmu belum berhasil dikonfirmasi. Kendati beberapa kali awak media datang langsung ke sekolah, maupun menghubungi kepala sekolahnya melalui telepon.
"Bapak kepala sekolah lagi sibuk. Beliau tidak di sekolahan," ucap salah satu staf yang tak mau menyebutkan namanya. (fir/mad)