SURABAYA, MEMORANDUM - Penggunaan baterai berbasis nikel (NCA/NMC) dan baterai berbasis besi atau Lithium Ferro Phosphate (LFP) menjadi sorotan usai dibahas dalam sesi debat Calon Wakil Presiden (Cawapres), Minggu 21 Januari 24.
BACA JUGA:Debat Cawapres Masih Belum Berikan Gagasan Inovatif
BACA JUGA:Debat Cawapres, Pilar 08 Sebut Gibran Tenang Bertahan
Berikut ini perbandingan keunggulan baterai LFP vs baterai nikel dikutip dari Bisnis.com :
1. Keunggulan Baterai LFP
Pabrikan mobil listrik bahkan yang telah beredar di Indonesia seperti Wuling Air Ev dan Binguo EV, termasuk tiga modeal BYD Atto, Seal maupun Dolphin belakangan menggunakan baterai LFP.
Mobil listrik milik Wuling seperti Air EV dan Binguo EV memilih penggunaan Lithium Ferro-Phosphate (LFP) untuk pasar Indonesia. Jenis ini disebut memiliki keunggulan dari jangka pakai panjang, hingga daya tahan terhadap suhu tinggi.
BACA JUGA:Debat Capres Putaran Ketiga Tuai Pro dan Kontra, Ini Kata Ketua TKD Prabowo-Gibran Surabaya
Wuling Binguo EV varian long range yang memiliki jarak tempuh 333 km memiliki kapasitas baterai 31,9 kWh, sedangkan versi premium range atau 410 km berkapasitas 37,9 kWh. Sementara untuk Air EV standard range dan lite dengan jarak tempuh 200 km memiliki kapasitas baterai 17,3 kWh, sedangkan long range berkapasitas 26,7 kWh yang mampu melaju sampai 300 km.
Baterai LFP produk mobil listrik Wuling ini juga sudah mendapatkan sertifikasi IP67 yang tahan air dan debu. Selain itu, jenis ini juga diklaim lebih tahan terhadap kondisi yang menyebabkan pembengkakan atau ledakan pada baterai.
BACA JUGA:Debat Capres-Cawapres Putaran Ketiga, Adu Gagasan Soal Pertahanan dan Hubungan Internasional
Kemudian baterai LFP juga diklaim memiliki tegangan seluler yang relatif stabil selama penggunaannya, dan mampu bertahan hingga ribuan siklus pengisian daya.
Jenis LFP juga cenderung tahan terhadap suhu tinggi sehingga terbilang cocok untuk membawa kendaraan saat cuaca panas. Sebagai informasi, baterai LFP merupakan salah satu jenis yang diproduksi oleh pabrikan China seperti CATL, dan BYD.
Jenis ini disebut lebih murah 20% dibandingkan baterai yang berbasis nikel. Meski demikian, jarak tempuh baterai LFP lebih pendek bila dibandingkan dengan baterai yang berbahan dasar nikel.
BACA JUGA:Golkar Surabaya Bangga dengan Penampilan Gibran saat Debat Cawapres