"Dari awal menempati atapnya sudah bocor. Akhirnya saya menyewa diluar (dibelakang Pasar Perak) dengan harga sewa Rp 5 juta per tahun," ungkapnya.
Maulana menceritakan, akibat kebocoran itu, banyak pelanggannya yang enggan membeli dagangannya. Akibatnya omzet pedagang gerabah ini merosot tajam. Selain itu, tata letak lapak di lantai II terlalu sempit.
"Hal itu membuat pembeli ogah mampir ke lantai II. Banyak yang tidak mau kesini,’’ bebernya.
Menurut Maulana, dirinya lebih senang berjualan ditempat yang sekarang. Pasalnya, dagangannya lebih laku, banyak pembeli, sehingga omzetnya meningkat drastis hingga jutaan rupiah per hari daripada di pasar yang baru.
"Di pasar ini sehari kadang Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu per hari. Kadang juga tidak laku sama sekali," pungkasnya. (yus)
#Sugiat #sidak #pasar_perak #kabupaten_jombang