INGGRIS- Terpuruk di Liga Premier dan keluar dari Eropa sebelum Natal, manajer Manchester United membutuhkan trofi untuk menegaskan kepada pemilik minoritas baru Sir Jim Ratcliffe bahwa dia adalah orang yang tepat untuk memimpin era baru di Old Trafford.
Pep Guardiola dan Jurgen Klopp berargumen bahwa mereka punya prioritas lebih besar, namun Ten Hag tidak punya pilihan selain menganggap serius Piala FA.
BACA JUGA:Erik ten Hag: Bermain di Klub Besar Seperti MU Harus Siap Mental
Saat ia berjuang untuk mengesankan Ratcliffe dan direktur olahraga INEOS Sir Dave Brailsford, pelatih asal Belanda itu hanya bisa berharap Piala ini tidak kehilangan keajaiban lamanya.
BACA JUGA:MU Setuju Pinjamkan Sancho ke Dortmund Tapi Ada Syaratnya
Hasil yang lebih buruk lagi di musim yang penuh dengan hasil buruk dan dia mungkin membutuhkan sesuatu yang mendekati keajaiban.
United menghindari kesalahan memalukan melawan League One Wigan Athletic untuk menang 2-0 pada Senin malam dan bersiap untuk pertandingan putaran keempat melawan Newport County atau Eastleigh sebelum akhir Januari.
Guardiola dan Klopp akan ditanya apakah mereka tergoda untuk melakukan rotasi menjelang pertandingan putaran keempat mereka, tetapi Bruno Fernandes dan Marcus Rashford, yang bertugas di DW Stadium, akan kembali beraksi melawan League Two Newport atau Eastleigh dari National League. .
“Ini adalah kompetisi besar yang semua orang ingin menangkan,” kata Ten Hag usai pertandingan seperti dilansir ESPN.
“Setiap manajer ingin sekali menang, kami menganggapnya serius. Kami punya banyak cedera dan penyakit, tapi kami masih menampilkan tim yang kuat. Kami punya tim yang bagus, jadi kami percaya diri sebelumnya, kami harus memenangkan pertandingan ini. Anda tidak pernah meremehkan lawan mana pun, yang pasti bukan tim ini, Anda tahu mereka akan melakukannya. berjuang untuk hidup mereka karena ini adalah pertandingan hidup mereka, kami menjalani pertandingan dengan sangat baik," tegasnya.
Memenangkan Piala FA pada tahun 1990 menyelamatkan pekerjaan Sir Alex Ferguson. Ten Hag, finalis tahun lalu, bisa menggunakan dorongan serupa di akhir musim keduanya sebagai pelatih. (*)