SURABAYA, MEMORANDUM - Meskipun sulit dipastikan secara akurat karena waktu tepat pembuahan terjadi tidak bisa diketahui, usia kehamilan dapat diperkirakan dengan beberapa cara.
Untuk menghitung usia kehamilan, metode yang banyak digunakan saat ini adalah patokan pada tanggal menstruasi terakhir. Hari pertama haid terakhir (HPHT) dianggap sebagai hari pertama usia kehamilan.
BACA JUGA:11 Ciri-Ciri Kehamilan yang Perlu Anda Ketahui, Apakah Anda Hamil?
Berikut Ini Cara Menghitung Usia Kehamilan
1. Berdasarkan HPHT
Cara populer untuk menghitung usia kehamilan adalah dengan menentukan tanggal menstruasi terakhir sebelum hamil. Metode ini dikenal dengan nama rumus Naegele. Cara ini dianggap sebagai metode terbaik bagi para wanita yang memiliki siklus haid teratur 28 hari.
Mula-mula, tentukan terlebih dahulu tanggal HPHT. Kemudian, tambahkan 40 minggu dari tanggal tersebut untuk menentukan perkiraan hari persalinan. Hal ini didasari pada asumsi bahwa kehamilan biasanya dijalani selama 9 bulan alias 40 minggu atau 280 hari. Dengan mengetahui perkiraan hari kelahiran bayi, maka usia kehamilan bisa diketahui.
BACA JUGA:Jarang Disadari! Beragam Manfaat Buah Semangka untuk Ibu Hamil, Salah Satunya Dapat Mengatasi Kram
Berikut simulasi perhitunganganya:
- Tentukan hari pertama haid terakhir (HPHT)
- Tambahkan satu tahun
- Tambahkan tujuh hari
- Mundurkan tiga bulan
Sebagai contoh, bila HPHT tanggal 22 Juli 2023, maka perhitungannya menjadi:
22 Juli 2023 + 1 tahun = 22 Juli 2024
22 Juli 2024 + 7 hari = 29 Juli 2024
29 Juli 2024 - 3 bulan = 29 April 2024
Berdasarkan rumus tersebut, tafsiran hari kelahiran bayi adalah tanggal 29 April 2024.
Meskipun mudah dan cukup akurat, metode ini tidak bisa diterapkan pada wanita yang tidak ingat kapan HPHT-nya atau yang memiliki siklus menstruasi tidak teratur.