“Ya harus diakui bahwa dinamika internasional kian kompleks, rumit dan potensi VUCA sangat tinggi jika kemampuan pertahanan nasional kita rendah, readiness, aware, dan allertness-nya rentan tentu akan mengkhawatirkan,” kata dia.
Kemampuan best practice dan future practice tentu penting bagi Indonesia untuk diperhatikan agar modal pertahanan gabungan yang dimiliki tidak hanya soal sumber daya manusia (SDM). Karena itu, teknologi dan regulasi kekinian tetapi juga berdimensi masa depan.
BACA JUGA:Jelang Debat Capres Putaran Kedua, Pengamat SSC: Ketiganya Memiliki Visi Politik Berbeda
“Yang dibutuhkan saat ini adalah terus memastikan bahwa revitalisasi pertahanan rakyat semesta yang bertumpu pada daya saing global terus diusahakan sehingga selalu relevan dan bisa menjawab kebutuhan yang berubah dengan cepat,” kata dia. (*)