SURABAYA, MEMORANDUM-Pasar Kembang Surabaya merupakan salah satu pasar tradisional tertua di kota ini. Meski namanya Pasar Kembang, namun transaksi yang berlangsung bukanlah berjualan kembang atau bunga, melainkan pasar yang terletak di Kecamatan Tegalsari ini dikenal sebagai pusat grosir berbagai macam jajanan tradisional dan kue basah.
Meskipun pasar ini sudah berdiri sejak zaman penjajahan Belanda, namun keberadaannya masih eksis hingga saat ini. Hal ini tidak terlepas dari peran para penjual jajanan yang terus berjualan di pasar ini.
Para penjual jajanan di Pasar Kembang Surabaya umumnya berjualan di pagi hari, mulai dari pukul 01.00 WIB hingga 05.00 WIB. Mereka menjajakan berbagai macam jajanan tradisional, mulai dari klepon, lemper, pastel, lapis, bikang, lumpia, arem arem, hingga nasi bungkus. Para pembeli yang datang baik dari dalam kota maupun luar kota.
BACA JUGA:3 Tips Memilih Jajanan Sehat untuk Anak Sekolah, Orangtua Wajib Tahu!
Jajanan tradisional yang dijual di Pasar Kembang Surabaya memiliki cita rasa yang khas dan terjangkau harganya. Hal ini membuat jajanan tradisional di pasar ini selalu diminati oleh pembeli.
BACA JUGA:Pasar Blauran Baru Surga Kulineran, Pedagang Kue Basah Sehari Bisa Raup Rp 8 Juta
Salah satu penjual jajanan yang sudah berjualan di Pasar Kembang Surabaya selama 20 tahun adalah Matasin. Warga Tempel Sukerejo 1 3C mengaku bahwa ia sudah berjualan di pasar ini sejak tahun 2004.
"Sudah lama di sini. Sampai anak saya sekarang ikut jualan di pasar buat meneruskan usaha saya," kata Matsasin ditemui Memorandum di lapaknya.
Menurut Matasin, rata rata pelanggan membeli jajan di pasar ini dalam jumlah banyak atau grosir. Mereka biasanya untuk dijual kembali.
"Rata rata penjual disini sudah memiliki pelanggan tetap. Mereka akan menjual kembali jajanan ini ke warung warung dan di pasar di wilayahnya," ujarnya.
Segala jenis jajanan khas Jawa Timur dapat di temui di pasar ini, harganya pun terbilang sangat murah, mulai dari Rp 1.200 hingga Rp 3.000. "Murah murah kok, harganya berfariasi," imbuhnya.
Setiap kali penjualan Matasin bisa membawa seribu lebih jajanan. Jajan pasar yang ia suguhkan ini masih hangat karena bikinnya mendadak. "Setiap kali jualan bawa 500 biji pastel, 600 perut ayam, ote ote 40 biji. Selalu habis. Jadi jangan khawatir kalau jajan di sini sisa kemarin. Gak ada, saya selalu baru jajannya," ungkapnya.
Ia mengaku bahwa dengan harga yang terbilang sangat murah, ia bisa meraup untung yang cukup banyak. Omset yang dari penjualan jajanan pasar ini, Matasin bisa mengantoni 1.300.0000. "Kalau dikurangsi sama membuat adonan seperi beli tepung, minyak, gula dan lain lain pendapatan bersihnya yang saya dapat 500 ribu," imbuhnya.
Matasin mengaku ia memiliki 3 stan di lantai dua Pasar Kembang. "Sewanya 3 stand sekitar 500 ribu," jelasnya.
Bukan hanya jajan, beberapa stand di pasar ini juga menjual makanan berat seperti nasi kuning dan nasi dengan pilihan lauknya yang beragam. Harganya pun juga sangat terjangkau.