Pengakuan Residivis Curanmor: Belajar Mencuri ketika di Lapas

Kamis 04-01-2024,22:51 WIB
Reporter : Oskar Rio
Editor : Ferry Ardi Setiawan

"Kalau sasaran mencuri di perumahan karena ada satpam dan pengawalan ketat. Sedangkan di rumah kos dan permukiman padat penduduk minim pengamanan," beber Tomi.

BACA JUGA:2 Bandit Curanmor di Surabaya Satroni Rumah Kos

Tomi mengungkapkan, setiap beraksi pukul 00.00 WIB hingga Subuh. Karena orang-orang pada terlelap tidur sehingga dengan leluasa melancarkan aksinya. "Saya mencari sasaran acak dan mencuri motor yang minim pengawasan diparkir sembarangan," jelasnya. 

BACA JUGA:Intensifkan Operasi Berpola dan Masifkan Pemasangan CCTV untuk Minimalisir Curanmor

Pemuda tersebut membocorkan saat beraksi agar tidak terdeteksi CCTV, yakni menggunakan jaket, masker, dan mengganti pelat nomor palsu. 

Dia juga mengungkapkan, agar pemilik motor tidak menjadi korban harus memberi kunci ganda. Kalau bisa gembok yang dipakai yang berkode dan gembok warna kuning. 

BACA JUGA:Cegah Curanmor di Parkiran, Wajib Bawa STNK

"Itu sulit dan memakan waktu lama serta tidak ada pelaku yang bisa membukanya," ungkap Tomi. 

Sedangkan gembok yang mudah dicuri atau di rusak, gembok warna putih. Karena semua pelaku sudah mempelajarinya. 

BACA JUGA:Setelah 10 Bulan, DPO Curanmor di Surabaya Akhirnya Dibekuk Satreskrim Polrestabes Surabaya

"Merusak gembok putih itu mudah karena kuncinya bisa ditiru. Bahannya kunci L yang dibikin sama persis menggunakan gerinda. Saya buka gembok putih membutuhkan waktu 10 detik saja, " papar Tomi. (*)

Kategori :