SIDOARJO, MEMORANDUM-Sebanyak 504 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kabupaten Sidoarjo menerima bantuan rehab rumah. Program rehab rumah tersebut selain dari anggaran Pemkab Sidoarjo juga datang dari Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI serta Program Pembangunan Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu) Provinsi Jawa Timur bersama Kodam V Brawijaya.
Keberadaan 504 RTLH tersebut tersebar di 18 kecamatan yang ada Kabupaten Sidoarjo. Salah satunya berada di Desa Keboharan, Kecamatan Krian. Terdapat dua unit RTLH di Desa Keboharan yang selesai direhab menjadi Rumah Layak Huni (RLH).
BACA JUGA:Menteri ATR/BPN Tiba di Sidoarjo, Siap Dampingi Presiden Joko Widodo Bagikan Sertifikat
Rumah tersebut milik Andrik Sukisno dan Sumarto yang berada di RT 1 RW 1. Dua unit RLH tersebut diresmikan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Kamis pagi, 28 Desember 2023
BACA JUGA:Kapolresta Sidoarjo Pantau Libur Nataru
Peresmiannya sekaligus dibarengi dengan program pemasangan sejuta biopori di Desa Keboharan Kecamatan Krian.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau yang akrab dipanggil Gus Muhdlor itu menyampaikan program bedah rumah menjadi salah satu komitmen pemkab dalam membantu masyarakatnya agar memiliki rumah layak huni. Ia katakan program bedah rumah melibatkan lintas sektor. Selain dilakukan Pemkab Sidoarjo, juga datang dari Provinsi Jawa Timur dan Kementerian PUPR.
“Program RTLH ini secara kontinuitas, secara aspek Holistik Integratif Tematik dan Sapasial (HITS) sesuai yang dicanangkan oleh Bappenas ini berjalan dengan baik. Kolaboratif dan sinergi bersama-sama, diantaranya dengan Kodim Sidoarjo, termasuk juga Baznas Sidoarjo,” ujarnya.
Gus Muhdlor mengatakan saat ini masih ada 1.300 unit RTLH yang masih membutuhkan bantuan. Oleh karenanya dibutuhkan sinergi stakeholder untuk menuntaskannya. Dengan begitu ia yakin jumlah tersebut akan terkikis habis. Tidak ada lagi warga Sidoarjo yang menempati RTLH.
“Harapan kami semua stakeholder bersatu padu karena masih ada 1.300 rumah dengan kerusakan yang beragam, dengan tingkat kelayakannya beragam,” jelasnya.
Gus Muhdlor mengusahakan program bedah rumah dapat terlaksana setiap tahunnya. Pasalnya program tersebut menjadi salah satu program prioritas dirinya dalam menyejahterahkan warganya. Bahkan sasaran penerima manfaatnya akan coba ditingkatkan jumlahnya.
"Setiap tahun kami usahakan program ini ada karena merupakan salah satu program prioritas kami. Bahkan, sasaran penerima manfaatnya akan coba kami tingkatkan jumlahnya," urainya.
Dalam program bedah rumah RTLH ini Pemkab Sidoarjo menetapkan beberapa kriteria kondisi rumah yang berhak mendapatkan bantuan. Di antaranya bangunan rumah lokal atau tradisional, pondasi rumahnya sudah rusak sebagian atau keseluruhan, tembok rusak atau tidak standar (belum diplester) serta struktur atapnya rusak sebagian atau keseluruhan.
Selain itu dilihat dari kondisi penutup atap rumah rusak, lantai minimal rusak sebagian atau belum keramik serta sanitasi belum layak (tidak punya WC) dan ventilasi kurang memadai. Nantinya perbaikan itu akan dilakukan. Mulai dari perbaikan pondasi, atap, dinding, jendela, ventilasi, MCK, tangki septik. Selain itu perbaikan penutup atap, dinding terluar serta lantai terluas.(met/jok)