Surabaya, Memorandum.co.id – Hingga saat ini Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) belum memutuskan siapa calon walikota yang akan diusung dalam Pemilihan Walikota (Pilwali Surabaya). Meski demikian sejumlah nama kuat sudah banyak bermunculan. Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Andri Arianto memperkirakan akan ada tiga calon kuat yang nantinya diusung PDI-P. Yaitu calon yang direkomendasi Tri Rismaharini, Whisnu Sakti Buana, dan Machfud Arifin (MA). “Hingga sekarang PDI-P belum mengeluarkan calonnya. Bisa jadi ada pertimbangan lain seiring munculnya nama Machfud Arifin. Bahkan ada potensi kuat mengusung MA dalam pilwali,” papar Andri Arianto. Ia menegaskan meski MA bukan kader PDI-P, namun memiliki irisan yang kuat dengan partai tersebut. Ini tak bisa dilepaskan peran MA sebagai ketua tim pemenangan daeah Jatim yang mampu memenangkan suara Jokowi-Ma’ruf dalam Pilpres 2019. Sedangkan Jokowi-Ma’ruf sendiri diusung oleh PDI-P. Dengan kondisi ini, tak menutup kemungkinan nanti PDI-P akan berkoalisi dengan parpol yang sudah merekomendasi MA maju dalam pilwali. Untuk diketahui sekarang ini MA sudah mengantongi rekomendasi dari PAN, PKB, dan Partai Gerindra dengan total 13 kursi. Diperkirakan nanti yang akan bertanding dalam pilwali tersebut ada tiga calon. Ada dua cawali yang berasal dari parpol, dan satu calon independen. Yaitu MA yang diusung beberapa parpol plus PDI-P, cawali yang diusung parpol di luar koalisi pengusung MA, dan independen kemungkinan M. Sholeh. Banyaknya parpol yang mengusung MA ini karena memiliki nilai jual. Jadi tidak mungkin parpol mau mengusung calon yang tidak memiliki nilai jual karena parpol berkeinginan calon yang diusung yang menang. Terkait dengan penjaringan cawali yang dilakukan PDI-P, masih lanjutnya tidak menjadi masalah. Meski sekarang ini banyak dari peserta penjaringan ini optimis meraih rekomendasi dari DPP. “Justru optimis ini lebih baik dari pesimis. Makanya jika ada peserta penjaringan yang optimis mendapatkan rekom ini tidak menjadi masalah,” tegasnya. Yang pasti menjadi Wali Kota Surabaya sangat berbeda ketika menjadi kepala daerah di lain tempat. Sebab, Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia dan ibu kota provinsi yang terus berkoordinasi dengan gubernur dan kepala daerah lain di sekitar Surabaya. Selain itu juga harus memiliki komunikasi yang baik dengan presiden RI seiring dengan rencana pengembangan Gerbang Kertasusila. (udi/rif/gus)
Kata Pengamat, Ini Calon yang Akan Diusung PDI P
Jumat 24-01-2020,09:14 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Rabu 27-11-2024,17:06 WIB
Optimistis Menang, Calon Bupati Tulungagung Nomor Urut 1 Gatut Sunu Coblos di TPS 02 Desa Gandong
Rabu 27-11-2024,10:04 WIB
Gerombolan Preman Aniaya Wartawan Setelah Meliput Dugaan Politik Uang di Blitar
Rabu 27-11-2024,19:04 WIB
Suara Cabup Probolinggo Gus Haris-Lora Fahmi Unggul di Pilkada 2024
Rabu 27-11-2024,21:24 WIB
Paslon FAHAM Deklarasikan Kemenangan Berdasarkan Quick Count Pilkada Sumenep
Rabu 27-11-2024,14:40 WIB
Sejumlah Warga Surabaya Memilih Kotak Kosong, Ini Alasannya
Terkini
Rabu 27-11-2024,22:05 WIB
Tak Ingin Jemawa, Emil Sebut Syukuran Kelancaran Pilkada 2024
Rabu 27-11-2024,21:24 WIB
Paslon FAHAM Deklarasikan Kemenangan Berdasarkan Quick Count Pilkada Sumenep
Rabu 27-11-2024,21:06 WIB
ErJi Unggul Telak 84,04 Persen atas Kotak Kosong
Rabu 27-11-2024,20:34 WIB