Walaupun skala yang dihasilkan dalam jumlah yang tak banyak yaitu kurang dari 100 kWh, tetapi tetap bisa menghasilkan energi listrik.
Pembangkit listrik tenaga mikrohidro adalah pembangkit yang ramah lingkungan dimana proses pemanfaatannya melalui sumber daya alam.
Kapasitas aliran air dan jarak jatuhnya air menentukan besar energi listrik yang dihasilkan, semakin besar ketinggian atau kapasitas air tersebut maka semakin banyak pula tenaga listrik yang dihasilkan.
Sistem pengendalian PLTMH adalah memanfaatkan aliran air yang ada di sumber air kemudian terproduksi dialirkan melalui saluran suplai air ke kolam penenangan.
Kolam yang nyaman terhubung ke pipa berkecepatan tinggi dan turbin air ditempatkan di ujungnya. Turbin air berputar setelah tekanan diperoleh, dan putaran turbin digunakan untuk memutar generator dan membangkitkan tegangan setelah putaran stator generator.
BACA JUGA:Mahasiswa Fikom Universitas Ciputra Gelar Ajang Let’s Have Fun with English di Sanggar Merah Merdeka
Air yang telah melewati turbin kemudian dikembalikan ke kolam sehingga tidak mempengaruhi ekologi dan habitat yang ada di kolam tersebut.
Produk ini didukung oleh dosen mata kuliah Grenn Lifestyle yaitu drh. Almadewati Erina, M.Si dan Muhammad Nurdin Razak. Dukungan tersebut tertuang melalui pembicaraan di kelas Selasa siang lalu.
"Waw ini sangat membantu pengeluaran kampus atas listrik ya, ide kalian keren" ujar salah satu dosen, Almadewati Erina didampingi Muhammad Nurdin Razak.(mik)