Blusukan, Dyah Katarina Dekati Bunda PAUD

Kamis 23-01-2020,06:18 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Surabaya, Memorandum.co.id - Dyah Katarina, kader perempuan PDI-P yang ikut mendaftar bakal calon wali kota (bacawali) pada Pilwali Surabaya 2020, terus blusukan ke masyarakat untuk menyosialisasikan diri dan meningkatkan elektabilitas guna mendapatkan rekom DPP. "Ya, harus tetap optimistis dan terus bergerak. Soal dapat rekom atau tidak itu urusan DPP," ujar dia, Rabu (22/1). Menurut dia, sejak daftar sebagai bacawali Surabaya, dirinya aktif  sosialisasi ke Paguyuban Bunda Pos PAUD (pendidikan anak usia dini) di kecamatan-kecamatan. Karena itu, tak heran dalam survei yang dilakukan IPOL Indonesia beberapa bulan lalu, nama Dyah Katarina masuk lima besar di bawah Whisnu Sakti Buana, Eri Cahyadi, Ir Armuji, KH Zharul Azhar. "Saya sudah keliling ke 18 kecamatan. Jadi masih kurang 13 kecamatan lagi," ujar istri politisi senior Bambang DH ini. Ditanya soal latar belakang maju Pilwali Surabaya 2020? Dyah menyatakan, bahwa maju pilwali adalah bukan keinginan sendiri, melainkan permintaan dari pendukungnya. "Kalau disuruh memilih, saya lebih baik jadi anggota DPRD saja. Tapi, saya tak mau mengecewakan masyarakat Surabaya, karena itu akhirnya daftar," papar Dyah yang juga ketua Paguyuban Bunda Pos PAUD Terpadu Kota Surabaya. Dia menjelaskan, dorongan dari ibu-ibu PKK dan bunda PAUD sangat kuat untuk maju. Selain bisa mewarnai pemilu, lanjut dia, jika terpilih dirinya bisa membuat kebijakan pro rakyat. "Jadi, siap mundur (jadi anggota DPRD) jika mendapat rekomendasi. Yang penting berguna bagi masyarakat, di mana posisinya. Meskipun berat," tandas dia. Perihal dukungan dari sang suami, Dyah Katarina mengaku, meski awalnya sempat kaget, tapi suaminya memberi dukungan moril atas langkah yang diambilnya untuk maju dalam berkontestasi. Menanggapi koalisi besar yang mengusung Machfud Arifin untuk head to head dengan jago PDI-P nanti, Dyah Katarina menyatakan, dalam politik, demokrasi adalah sesuatu yang sudah biasa. "Pilwali tidak hanya mengandalkan parpol saja, tapi juga figur calon. Jika keduanya itu didapat, maka peluang menang cukup besar. Kami di PDI-P akan menggerakkan seluruh kekuatan, baik struktural, kader, maupun simpatisan," tandas dia.(dhi/lis)

Tags :
Kategori :

Terkait