SURABAYA, MEMORANDUM-Menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, diprediksi akan ada 107 juta pergerakan atau mobilisasi secara Nasional. Dan Jawa Timur sendiri menempati ranking pertama dengan prediksi 17 persen dari pergerakan keseluruhan.
Untuk mengamankan perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2023, Polda Jatim bersama TNI dan instansi terkait akan menerjunkan 13.034 personel untuk melakukan pengamanan. Titik-titik rawan longsor dan kemacetan pun dipetakan agar dalam operasi ini bisa berjalan dengan lancar.
Hal ini disampaikan oleh Kasatgas Opsda Operasi Lilin Semeru 2023, Kombespol Komarudin. Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral pengamanan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, pihaknya akan menurunkan total 13.034 personel dari TNI-Polri dan juga instansi terkait lain. Dan sebanyak 134 Pos Pam, 42 Pos Pelayanan, dan 9 Pos Terpadu akan didirikan.
BACA JUGA:Kapolda Jatim Pimpin Sertijab PJU dan Kapolres Jajaran
"Pos-pos ini akan disebar ke titik-titik yang dibutuhkan sesuai dengan karakteristik tiap wilayah. Ada pos pelayanan, ada pos pengamanan yang tadi disampakan dalam rakor mengenai informasi-informasi dan prediksi, maka kita akan lakukan penggelaran sarana dan prasarana dan juga personel selama pelaksanaan operasi yang akan berlangsung," kata Kombespol Komarudin, Jumat 15 Desember 2023.
BACA JUGA:Merayakan Tahun Baru di Rumah : Ide Kreatif untuk Menyambut Tahun Baru dalam Kegembiraan Keluarga
Kombespol Komarudin menjelaskan bahwa titik-titik pos tersebut tidaklah diletakkan di sembarang tempat. Melainkan penempatan 134 pos pam, 42 pos pelayanan, dan 9 pos terpadu itu didasari atas beberapa kriteria.
"Diantaranya adalah tempat wisata yang mana akan dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun luar daerah, kemudian titik-titik jalur penyeberangan, dan tempat-tempat peribadatan yang akan menggelar misa natal," ucap Dirlantas Polda Jatim.
Dalam rakor ini juga disampaikan terkait titik-titik rawan longsor dan titik kemacetan dengan pertumbuhan kendaraan dan potensi mobilisasi di penghujung tahun nanti. Dimana diprediksi ada 107 juta pergerakan dan Jawa Timur menempati ranking pertama dengan perkiraan 17 persen dari seluruh pergerakan yang ada.
"Artinya bahwa akan ada peningkatan aktivitas kegiatan dan inilah kita gelar hari ini rapat koordinasi (rakor) lintas sektoral untuk memastikan penempatan sarana dan prasarana serta personel tepat sasaran dengan potensi yang ada," pungkasnya. (rid)