SURABAYA, MEMORANDUM- Menurut keterangan guru-gurunya di SMPN 37 Surabaya, JM merupakan sosok humoris. Korban bahka takut dengan Christine, guru Bahasa Inggris.
"Kalau pelajaran dia seolah takut dan tidak banyak cerita saat saya mengajar," kata Christine saat ditemui Memorandum di sekolah, Senin, 11 Desember 2023.
Christine menjelaskan, ketika pelajaran Bahasa Inggris, JM lebih banyak diam. “Kalau disuruh mengerjakan tugas selalu dikerjakan. Dan selalu dikerjakan oleh dia. Intinya kalau sama saya baik-baik saja," ungkap dia.
BACA JUGA:Tawuran Tewaskan Pelajar SMPN 37, Polrestabes Surabaya Kantongi Identitas Pelaku
Sementara itu, Guntomo yang juga guru Bahasa Inggris di SMPN 37 mengaku kaget mendengar kabar JM meninggal karena ikut Gangster. Dia tahunya kabar tersebut dari media sosial. Korban merupakan siswa kelas IX-E.
BACA JUGA:Patroli Polsek Tegalsari Beri Rasa Aman pada Masyarakat
"Selama ini saya belum pernah mendengar korban ikut terlibat Gangster. Tahunya dari media sosial dan kami sangat kaget," kata Guntomo.
Selama di sekolah, sambung Guntomo, kenakalan remaja sedikit nakal sudah biasa karena bully-an antara korban sama teman-temannya. "Tidak sampai adu fisik. Apalagi mendengar korban terlibat tawuran tidak pernah," imbuhnya.
Guntomo mengungkapkan, ada hal yang berkesan dengan JM. Ketika itu sedang bongkar speaker di sekolah dan minta bantuannya bersama teman-temannya.
"Sejak saat itu akrab dengannya dan memanggil saya dengan sebutan Pak Dhe. Panggilan ini juga diikuti oleh teman-temannya," kenangnya.
Kesan itu, kata Guntomo, tidak menggambarkan JM bukan anak nakal. Apalagi sampai ikut gangster. Dirasa tidak mungkin. "Almarhum siswa penurut," paparnya.
Guntomo juga belum pernah mendengar atau melihat korban murung seminggu sebelum kejadian. Karena JM anaknya humoris dan suka bercanda. Apalagi sampai di panggil sama guru bimbingan konseling (BK). "Tidak pernah dipanggil oleh guru BK," jelasnya.
Terkait perkembangan kasusnya, Guntomo mendengar kabar dari orang-orang yang di depan sekolah saat beli sari kedela bahwa ada dua pelaku yang diamankan polisi. "Katanya anak yang tinggal di daerah Tuwowo," pungkasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, tawuran antarGangster di Jalan Kenjeran menewaskan JM (15), pelajar SMPN 37 Surabaya, asal Kapasari Pedukuhan V. Korban tewas disabet celurit milik terduga pelaku di perlintasan kereta api (KA), Jumat, 8 Desember 2023 sekitar pukul 02.45.
Korban sempat dibawa dua temannya menggunakan becak ke Rumah Sakit (RS) Adi Husada Kapasari. Namun nyawanya tidak tertolong akibat luka parah di punggungnya. (rio)