Di babak adu penalti mereka akhirnya berhasil mengalahkan Prancis. Ini menjadi bukti bahwa, mental bertanding menjadi salah satu elemen penting dalam sepak bola dan itu yang mesti ditiru.
Gelaran Piala Dunia juga memberikan ide bagi federasi sepak bola Indonesia (PSSI) untuk memutar kompetisi berjenjang dan rutin agar pembentukan Timnas di kelompok umur dan senior tidak terkesan dadakan.
Ide ini patut didukung mengingat, di kelompok umur sepak bola Indonesia mempunyai kans lebih besar untuk bersaing. Jika di kelompok umur sudah ditata dengan baik, imbasnya bakal berkorelasi dengan pembentukan Timnas senior.
Aprov PSSI Jatim sebagai kepanjangan tangan PSSI pusat mempunyai tanggung jawab untuk mewujudkan kompetisi berjenjang. Dan itu sudah dilakukan oleh PSSI Jatim. Hasilnya banyak pemain asal Jatim yang bermain di klub-klub professional yang tersebar di Indonesia.
Di Surabaya khususnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga mempunyai ide membuat wisata stadion yang nantinya berisi informasi bahwa, Surabaya dan Stadion GBT pernah menjadi venue atau tempat digelarnya pertandingan Piala Dunia U-17.
Ide ini jelas masuk akal dan harus didukung penuh. Sebab, Surabaya sendiri dikenal sebagai salah satu kota produsen pemain-pemain sepak bola handal yang pernah memperkuat Timnas.
Sebut saja Andik Vermansah, Evan Dimas Darmono hingga Marselino Ferdinan. Jauh sebelum itu ada nama Mustaqim dan Yusuf Ekodono yang merupakan pemain yang turut membawa Indonesia merebut medali emas SEA Games Manila 1991.
Karena itu, penulis yakin, Piala Dunia U-17 2023 yang baru saja usai bakal memberikan semangat baru bagi pemain-pemain Indonesia, umumnya dan Surabaya pada khususnya untuk mengejar impian mereka menjadi pesepakbola profesional.
Empat kota yang menjadi venue Piala Dunia U-17, Surabaya, Jakarta, Bandung dan Solo mendapatkan manfaat dan dampak positif selain dari sisi ekonomi tentunya. Yusuf Ekodono mantan pilar Timnas menyebut, Piala Dunia U-17 memberikan manfaat dan kenangan yang bisa diterapkan dalam benak dan angan dan pemain muda. Sebab, anak-anak muda dari empat kota yang menjadi venue pertandigan bisa menyaksikan langsung di stadion.
Dari menonton langsung itu nantinya akan terpatri semangat dan kerja keras ingin meniru pemain-pemain dari negara lain yang sudah bermain di Piala Dunia U-17 2023. Sehingga impian untuk menjadi pemain kelas dunia bisa terwujud.
Impian yang hanya bisa diwujudkan dengan berlatih keras sejak usia dini dan kelompok umur. Bermain sepak bola juga bisa menjadi kebanggaan orang tua dan keluarga. Lebih-lebih pemain-pemain dari keluarga yang kurang mampu. Mengangkat derajat keluarga dari sepak bola adalah impian setiap pemain muda.
Akhirnya pesan khusus untuk pemain muda. Jangan mudah menyerah. Sebab, berlatih dengan keras hari ini dampaknya bakal dinikmati di masa depan. Menjadi pesepak bola profesional bukan hanya kebanggan pribadi dan keluarga. Melainkan juga menjadi kebanggaan ratusan juta rakyat Indonesia jika nantinya mereka mengenakan jersey Timnas demi mengharumkan nama Indonesia di pentas internasional. Semoga. (*)