Polres Tulungagung Gencarkan Pembentukan Zona Integritas WBK dan WBBM

Selasa 21-01-2020,04:47 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Tulungagung, memorandum.co.id - Langkah yang diambil Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia untuk membentuk zona integritas di lingkup Polres Tulungagung bukan isapan jempol belaka. Buktinya, berbagai persiapan terus dilakukan guna mewujudkan hal itu. Seperti pada Senin (20/1), Pandia dan pejabat utama (PJU) Polres Tulungagung memeriksa kesiapan pasukan di rayon utara, meliputi wilayah Polsek Tulungagung Kota, Polsek Kedungwaru, Polsek Ngantru, Polsek Karangrejo dan Polsek Sendang. Pemeriksan kesiapan pasukan bertajuk Roadshow Polres Tulungagung dilakukan dalam rangka Internalisasi Kesiapan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi (WBK), dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) tahun 2020. Tidak hanya dihadiri kapolsek dan anggota dari 5 polsek jajaran itu, roadshow juga menghadirkan tokoh masyarakat, serta perwakilan dari masing-masing pemerintah daerah di rayon utara. Dalam sambutannya, Pandia mengapresiasi keseriusan 5 polsek jajaran ketika menyambut roadshow ini. Namun, pihaknya menginginkan lebih dari sekadar penyambutan yang penuh semangat, tetapi implementasi pelaksanaan WBK dan WBBM yang juga tidak boleh kalah semangatnya dengan saat penyambutan. “Dituntut kepada kapolsek dan anggotanya agar implementsi di lapangan juga serius. Ayo sama-sama kita buktikan bahwa kita bisa berubah dan melayani masyarakat dengan ikhlas tulus, mengayomi melayani masyarakat,” ujar Pandia. Kepada tokoh masyarakat yang hadir, Pandia menjelaskan, dalam waktu dekat pihaknya akan segera me-launching program berbasis aplikasi andorid, yakni Jogo Tulungagung Astuti. Dalam aplikasi itu terdapat berbagai menu, yang tujuan utamanya melayani masyarakat Tulungagung semaksimal mungkin. “Kita akan launching pada awal Februari nanti. Aplikasi ini akan memudahkan pemberian pelayanan kepada masyarakat. Termasuk ada SIM Astuti, dan banyak kemudahan lainnya,” ungkapnya. Pandia memaparkan, pengguna apliksi bisa memanfaatkan panic button ketika masyarakat menemukan keadaan darurat. Setelah panic button ditekan, kemudian anggota polisi yang berada di lokasi paling dekat dengan pengguna aplikasi akan meluncur dan memberikan bantuan. “Kita sudah kerja sama dengan google agar aplikasi ini tidak disalahgunakan oleh orang-orang yang iseng. Begitu panic button dipencet akan keluar sinyal dan kita tahu di lokasi itu ada kedaruratan yang harus segera direspon,” jelasnya. Tidak hanya itu saja, dalam mewujudkan WBK dan WBBM ini, Pandia juga sudah menyelenggarakan beberapa program. Di antaranya cangkrukan 3 pilar, sambang astuti dan program lainnya untuk mendekatkan diri kepada masyarakat. “Sambang astuti ini kita minta bhabinkamtimbas untuk mendatangi minimal 5 kepala keluarga setiap hari. Bagi yang ingin menyelesaikan masalah juga bisa datang ke rumah astuti, di mana kita utamakan penyelesaian secara kekeluargaan,” ungkapnya. Pandia berharap, dengan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat, mudah-mudahan bisa mempertahankan kondusifitas yang selama ini sudah tercipta. Sehingga warga Tulungagung bisa beraktifitas dengan nyaman dan tenang. (fir/mad/fer)  

Tags :
Kategori :

Terkait