AMBON, MEMORANDUM - Kakanwil Kemenkumham Maluku, Hendro Tri Prasetyo menekankan bidang hubungan masyarakat (humas) memiliki hubungan emosional yang baik dengan media.
Dijelaskan mantan Kadiv Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Jatim ini, humas merupakan garda terdepan dalam membangun citra positif sebuah organisasi.
BACA JUGA:Kanwil Kemenkumham Maluku Gelar Pelatihan Kehumasan Bareng PWI dan Perwakilan Media
“Keterbukaan informasi publik tidak lepas dari peran kehumasan untuk membangun citra positif sebuah organisasi. Bidang humas diharapkan dapat cepat dan tanggap mengambil langkah-langkah strategis menghadapi pemberitaan di media massa,” tegas Hendro, Rabu, 6 Desember 2023.
Masih kata Hendro, pelatihan kehumasan menjadi sangat penting di era keterbukaan informasi publik dalam rangka transparansi. Humas sebagai corong terdepan kemenkumham diharapkan dapat memberikan kontribusi positif kelembagaan.
"Humas sebagai corong informasi sangatlah penting. Dengan akuntabilitas dan pengelolaan pemerintahan yang semakin baik ini, humas dapat memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat," tandas Hendro.
Lanjut Hendro, hal tersebut bertujuan untuk membangun kepercayaan publik serta meningkatkan citra yang baik melalui pemberitaan dan penyebarluasan informasi yang positif.
BACA JUGA:Menkumham Tunjuk Kadiv Imigrasi Jatim Sebagai Kakanwil Maluku
"Humas adalah ujung tombak dalam penyampaian informasi kinerja baik internal maupun eksternal. Humas diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dan pengelolaan informasi di setiap instansi, serta mampu mendorong partisipasi masyarakat dalam mensukseskan berbagai program pemerintah yang hasilnya dapat dinikmati oleh publik," papar mantan Kadiv Imigrasi Kanwil Kemenkumham Kalimantan Timur ini.
Hendro berharap, jalinan humas dengan media dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan jajaran kehumasan Kanwil Kemenkumham Maluku tentang fungsi kehumasan.
“Sehingga mampu beradaptasi dengan mentrasformasikan diri dalam paradigma baru komunikasi pemerintah. Humas juga harus mampu merubah cara pandang dari bekerja secara linier dan menunggu perintah atasan menjadi visioner dan kreatif serta inovatif. Termasuk memiliki kompetensi layaknya seorang chief editor atau newsroom head, terutama dalam meningkatkan kemampuan menghasilkan konten komunikasi publik yang menarik, lebih padat, berisi, inovatif dan kreatif," pungkasnya. (*)