JAKARTA, MEMORANDUM - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menekankan bahwa komunitas merupakan kunci penting untuk menuju Indonesia bebas AIDS pada 2030. Hal ini lantaran komunitas memiliki hubungan yang dekat dan erat dengan masyarakat.
Dengan demikian, berbagai program positif yang dilakukan bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat termasuk kelompok paling rentan terhadap AIDS.
“Pelibatan dan pemberdayaan komunitas merupakan elemen penting dalam program penanggulangan HIV terutama pada orang dengan HIV (ODHIV), karena dapat menghadirkan program pengendalian AIDS yang efektif,” kata Wamenkes dikutip Minggu, 3 Desember 2023.
BACA JUGA:Waspada Pneumonia, Kemenkes Minta Semua Jajaran Kesehatan Siaga
BACA JUGA:Kemenkes Apresiasi Metode Deteksi Dini Kanker Serviks di Tulungagung
Wamenkes menjabarkan program pengendalian yang efektif di antaranya promosi kesehatan, upaya pencegahan perilaku berisiko, penemuan kasus (skrining, testing, tracing) dan tata laksana kasus.
Tak hanya itu, Kemenkes mencantumkan strategi pengendalian HIV-AIDS sebagai bagian dari Standar Pelayanan Minimum di Fasyankes. Strategi ini tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
BACA JUGA:Cegah Dampak Polusi Udara, Kemenkes Ajak Masyarakat Terapkan 6M 1S
BACA JUGA:Kemenkes Canangkan Perluasan Imunisasi Gratis Untuk Cegah Kanker Leher Rahim
Ke depan, Wamenkes mendorong agar pelibatan komunitas dalam pengendalian AIDS dapat lebih maksimal dan menyeluruh. Komunitas tidak hanya terlibat pada tataran implementasi, melainkan harus ikut mulai dari tahap perencanaan, penganggaran, implementasi, pemantauan hingga evaluasi.