SURABAYA, MEMORANDUM - Musim hujan yang intensitasnya masih tinggi sering membawa sampah kiriman. Sampah tersapu derasnya arus air di sepanjang saluran terkumpul dan menyumbat rumah pompa maupun pintu air.
Rokhim selaku Kabid Kebersihan dan Pemberdayaan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya mengaku sangat prihatin melihat sampah sampah yang terkumpul sangat banyak dan menyumbat pintu air maupun rumah pompa. Tentu hal tersebut dinilai sebagai kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya.
"Kesadaran warga masih kurang. Saya harapkan kebersihan dijaga mulai dari lingkungan rumah," kata Rokhim.
Pihaknya mengungkapkan sampah banyak menyumbat rumah pompa, terutama saat hujan deras. Jenis sampah yang ditemukan, selain sampah rumah tangga, ranting pohon, paling banyak sampah plastik. Dia mencontohkan saat derasnya hujan beberapa hari terakhir ini, sampah yang terkumpul sampai 189 ton.
BACA JUGA:Sensus Sampah Plastik di Sungai Pogot Surabaya, BRUIN: 77% Didominasi Sachet
"Karena banyaknya sampah, sampah itu membendung aliran air menuju rumah pompa," ujarnya.
Untuk mengangkut sampah yang jumlahnya hingga puluhan ton, armada secara bergantian mengambil sampah yang sebelumnya dikumpulkan petugas disejumlah titik saluran.
Dari data yang diterima Memorandum dari DLH, penyumbang volume sampah terbanyak yakni di saluran wilayah Surabaya utara dan Surabaya barat.
Misal hujan selama tiga hari mulai 27 November-29 November di saluran air wilayah utara terkumpul 48,618 ton sampah, wilayah barat 51,615 ton sampah, wilayah timur 38,6946 ton sampah, selatan 31,746 ton sampah dan 20,202 ton sampah untuk wilayah Surabaya pusat.
BACA JUGA:Sungai di Surabaya Dipenuhi Sampah Plastik, Ecoton Desak Produsen Bertanggung Jawab
"Pada 27 November total sampah yang terkumpul di seluruh saluran wilayah Surabaya ada 47,841, pada 28 November total ada 74,8473 ton, pada 29 Novemeber totak 68,1873 ton sampah," ujarnya..
Pemerintah Kota Surabaya telah berupaya untuk mengatasi permasalahan sampah kiriman ini. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan frekuensi pembersihan saluran air. Selain itu, pemerintah juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya.
Namun, upaya tersebut masih belum sepenuhnya berhasil. Masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Hal ini menyebabkan sampah terus menumpuk di pintu air.
BACA JUGA:Beberapa Hari Diguyur Hujan, Surabaya Panen Puluhan Ton Sampah
Pihaknya berharap masyarakat diminta untuk ikut menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan. "Menjaga kebersihan lingkungan ini sangat penting. Namun sampah membludak ini memang biasanya terjadi awal musim hujan dan berangsur bersih," pungkasnya.(alf)