SURABAYA, MEMORANDUM - Rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Polairud berlanjut dengan melakukan penanaman pohon mangrove dan menebar bibit lele secara serentak. Di Jawa Timur, Ditpolairud melakukan acara penanaman pohon di TPI Romomalisari.
Jumlahnya tak tanggung-tanggung, ada kurang lebih 1 juta pohon mangrove dan 3000 bibit lele yang di tanam dan disebar di lokasi tersebut. Kegiatan dipimpin oleh Kapolda Jatim Irjenpol Imam Sugianto, Dirpolairud Kombespol Arman Asmara.
Selain itu, turut hadir pejabat utama Polda Jatim; Pangdam V Brawijaya diwakili oleh Brigjen TNI Totok, Kapolrestabes Surabaya Kombespol Pasma Royce, Kapolres Gresik dan sejumlah pihak terkait.
BACA JUGA:Rayakan HUT Brimob dan Polairud, Polres Situbondo Tanam 1.000 Bibit Mangrove
Kapolda Jawa Timur menyampaikan, jika kegiatan penanaman pohon mangrove ini melibatkan seluruh Polres di Polda Jatim yang berada di wilayah pantai. "Ikut serta 23 Polres dari total 39 Polres di Jawa Timur dalam penanaman mangrove hari ini," ujar Irjen Imam, Kamis 30 November 2023.
Di lokasi itu, kata Imam, ada total sekitar 18.300 bibit mangrove ditanam secara serentak di seluruh wilayah Jawa Timur. Irjen Pol Imam Sugianto menekankan pentingnya penghijauan dan pelestarian mangrove di wilayah pantai untuk melindungi potensi bencana.
"Pantai kita memiliki panjang sekitar 685 KM, dan kelestariannya perlu dijaga," tambah Irjen Imam.
BACA JUGA:HUT Brimob Polri dan Polairud, Kapolres Lamongan Pimpin Penanaman Mangrove
Dalam rangka peringatan Polairud ke-73, Polda Jawa Timur memprioritaskan penghijauan di wilayah daratan dan garis pantai. "Kelestarian mangrove akan menjaga ekosistem laut, serta menjamin habitat flora dan fauna, mencegah abrasi,” tandas Irjen Imam.
Sementara Dirpolairud Kombespol Arman Asmara mengatakan, penghijauan itu sangat diperlukan, mengingat di pesisir pantai ini setiap tahunnya mengalami abrasi. "Sehingga dengan penanaman bibit pohon mangrove ini, diharapkan abrasi ini bisa berkurang," kata dia.
Ia menyebutkan, upaya penanaman pohon sejak dini ini adalah untuk menjaga kelestarian alam. Khususnya dari dampak pemanasan global akibat perubahan iklim yang anomali dan terjadinya perubahan iklim di beberapa wilayah.
BACA JUGA:Peringati HUT Brimob dan Polairud, Polres Situbondo Akan Hijaukan Garis Pantai dengan 1.000 Mangrove
"Akibatnya juga berdampak berkurangnya sumber air, berkurangnya pengarian untuk pertanian dan juga berkurangnya sumber air bersih. Yang menyebabkan kekurangan kebutuhan masyarakat sehari-hari. Nah, dampak dari kurangnya air juga berakibat mudah terbakarnya lahan dan hutan di beberapa wilayah di Indonesia," tegas dia.
Ia menyebut, guna memaksimalkan upaya penghijauan ini, Polri bekerjasama dengan stake holder untuk berupaya melakukan penghijauan kembali di daerah kritis. Baik di wilayah masyarakat serta di beberapa wilayah pesisir.
"Pelestarian ini bukan masalah kecil sebab menyangkut masa depan anak cucu dan cicit kita. Saat kita menanam pohon, kita sedang menanam doa, haeapan dan kerja kita semua untuk keberlanjutan hidup generasi yang akan datang," tandas dia.
BACA JUGA:Tasyakuran HUT Brimob, Kapolres Gresik Ingatkan Hadapi Pemilu 2024
Imam mencontohkan dampak menebang pohon yang mengakibatkan banjir yang tentunya bisa menyusahkan semua orang. "Mari kita bangkitkan semangat, motivasi, dan membudayakan generasi milenial untuk menanam dan memelihara pohon untuk keberlangsungan ekosistem dan penghijauan lingkungan," tutup dia.(fdn)