LAMONGAN, MEMORANDUM -Warga Desa Geger, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, digegerkan oleh penemuan mayat Misman yang diduga mengkhiri hidupnya dengan gantung diri di dalam Musholla Al- Hikmah dengan seutas tali tampar, Selasa, dini hari, 28 November 2023.
Kapolres Lamongan AKBP Yakhob Silvana Delareskha, S.I.K., M.Si melalui Kasihumas Polres Lamongan IPDA Anton Krisbiantoro, S.H., membenarkan peristiwa tersebut.
“Benar, korban yang diduga gantung diri berinisial MSN (75). Ia diketahui mengindap penyakit setres sering menyakiti diri sendiri dan terjadi sekitar 20 tahun yang lalu,” kata Ipda Anton saat dikonfirmasi Memorandum.
BACA JUGA:Siapkan Warga Binaan Mandiri, Lapas Kelas IIB Tulungagung Berikan Pengembangan Skill
Kronologi berawal saat saksi Sumiatun (51) yang merupakan adik ipar korban menyampaikan, korban tidak ada dirumah kemudian di cari oleh saksi.
BACA JUGA:Tingkatkan Kemampuan Diri, Siswa SD Angkasa Lanud Muljono Ikuti Babak Seleksi AMSO
Selanjutnya, terang dia, melihat MSN dalam keadaan tergantung di dalam Musholla Al- Hikmah yang sedang proses renovasi tepatnya di Desa Geger Kecamatan Turi, lanjutnya saksi Sumiatun menghubungi saksi Suminah (79)," terangnya.
Korban di ketemukan saksi sudah tergantung dengan seutas tali tampar warna hijau dengan panjang kurleb 1,5 meter. Saat tiba di tempat kejadian perkara, korban sudah di turunkan oleh keluarga dan dibantu warga dalam korban sudah dalam keadaan sudah meninggal dunia," bebernya.
Sekitar pukul 02.30 WIB, Kepala Desa Geger Subekan bersama Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa Geger serta anggota polsek Turi mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).
Petugas Kepolisian langsung melakukan olah TKP serta melakukan koordinasi dengan pihak Puskesmas Turi dan Unit Identifikasi Polres Lamongan.
"Dari hasil olah TKP, serta pemeriksaan oleh pihak puskesmas atau medis, korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah.
Tidak bersedia dilakukan Ver dan keluarga korban membuat surat pernyataan," terang Ipda Anton.
Diketahui, korban dalam perawatan petugas kesehatan setempat, kalau sewaktu - waktu kambuh diberikan obat penenang, (pul).