SURABAYA, MEMORANDUM - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) terus mendukung perkembangan ekonomi syariah di Jawa Timur mengingat potensinya yang cukup besar.
Berkenaan dengan hal tersebut, Kamis 9 November 2023 malam, Bank Jatim bersama dengan Pemprov Jawa Timur telah melaunching KUR Syariah Bank Jatim dalam rangkaian kegiatan pembukaan One Pesantren One Product (OPOP) Expo 2023.
Bertempat di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, kegiatan ini dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Direktur Utama bankjatim Busrul Iman, dan SEVP Usaha Syariah bankjatim Umi Rodiyah.
BACA JUGA:Serahkan CSR Mobil Ambulans Jenazah, Sinergi Bank Jatim dengan RSUD Dr Soetomo
Dikesempatan itu, Gubernur Jawa Timur bersama dengan Direktur Utama Nank Jatim juga menyerahkan secara simbolis penyaluran KUR Syariah kepada beberapa debitur Nank Jatim. Antara lain kepada Pusat Bisnis UINSA Surabaya sebesar Rp 500 juta, kemudian kepada Koperasi Pondok Pesantren Darul Ulum Tlasih Sidoarjo sebesar Rp 50 juta, dan yang terakhir kepada Gabungan 55 Nasabah bankjatim Syariah Cabang Surabaya sebesar Rp 7 miliar.
Busrul menjelaskan, akses pembiayaan kepada para pelaku UMKM harus dibuka selebar-lebarnya.
”Semoga dengan penyaluran KUR syariah dari Bank Jatim ini bisa menjadi sebuah ikhtiar agar para pelaku UMKM di Jawa Timur bisa naik kelas dan memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur,” paparnya.
Menurut Busrul, Unit Usaha Syariah (UUS) bankjatim senantiasa terus berinovasi tanpa henti untuk menghadirkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.
UUS bankjatim juga berperan aktif dalam mendukung Program Nawa Bakti Satya Gubernur Jawa Timur yaitu Jatim Berdaya. Salah satunya, berkolaborasi dengan OPOP Jawa Timur untuk penerbitan kartu ATM co-branding OPOP, layanan samsat OPOP Jawa Timur, penerbitan kartu santri digital, dan layanan agen laku pandai syariah di koperasi pondok pesantren Jawa Timur.
Selain itu, pihaknya juga turut aktif dalam pengembangan ekosistem ekonomi syariah. Hal tersebut diwujudkan lewat sinergi dengan berbagai lembaga. Seperti Halal Industrial Park Sidoarjo, Forum Kerja Sama Koperasi Pondok Pesantren Jawa Timur, Badan Wakaf Indonesia, dan lembaga lainnya.
BACA JUGA:Bank Jatim Agresif Salurkan Kredit, Pertumbuhan Melejit 12,61% di Atas Rata-Rata Perbankan
”Kami berkomitmen akan terus menjalin sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak demi memajukan ekonomi syariah di Jawa Timur dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Khofifah menuturkan, pondok pesantren kini tidak hanya menjelma sebagai lembaga pendidikan rakyat tetapi juga sebagai agen perubahan dan pembangunan masyarakat. Berangkat dari hal tersebut, melalui program OPOP, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendorong kemandirian ekonomi pesantren untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran.
"OPOP ini merupakan salah satu keseriusan kita membaca ekosistem di dalam pesantren, ekosistem di luar pesantren dan ekosistem di luar negeri. Sehingga dari situ kita bisa meningkatkan potensi di sekitar kita,” ungkapnya.