SIDOARJO, MEMORANDUM-Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terus menunjukkan keseriusannya dalam melakukan percepatan penanganan prevelensi stunting. Salah satunya, memberikan bantuan peningkatan gizi kepada sebanyak 20.299 KK kategori Keluarga Rawan Stunting (KRS). Setiap KK memperoleh bantuan berupa 1 ekor ayam potong dan 10 butir telur. Total bantuan pengentasan stunting yang dibagikan sebanyak 202.990 telur ayam.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali menyalurkan langsung bantuan pengentasan stunting di Desa Klurak, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo pada pekan lalu Senin 30 Oktober 2023.
“Pemerintahan Kabupaten Sidoarjo hadir dalam mengatasi masalah stunting di Sidoarjo. Saya harapkan bantuan akan tersalurkan tepat sasaran kepada yang berhak menerima," ujarnya.
BACA JUGA:Antisipasi Kampanye Hitam, PDI Perjuangan Kabupaten Malang Siapkan Tim Khusus
Bupati yang yang akrab dipanggil Gus Muhdlor itu meminta kepada masyarakat jika melihat warga lain yang kurang mampu agar segera melaporkan ke desanya untuk diberikan solusi.
BACA JUGA:Kenal di Medsos, Seorang Pemuda di Jombang Setubuhi Gadis SMP
"Siapa saja yang kurang mampu, kesulitan dalam kebutuhan pangan segera laporkan ke kepala desa agar bisa dicari solusinya,” katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo, Eni Rustianingsih mengatakan bantuan ini difokuskan pada Keluarga Rawan Stunting (KRS) di Kabupaten Sidoarjo.
"Penyaluran Bantuan Bahan Pangan ini dilakukan sebanyak 2 tahap, tahap pertama berlangsung di bulan Juni, Juli dan Agustus 2023 dengan jumlah total 5.918 KK dalam kategori Keluarga Rawan Stunting (KRS) di Kabupaten Sidoarjo. Dan tahap kedua berlangsung pada bulan September, Oktober dan November 2023 dengan total KRS 14.381 KK di Kabupaten Sidoarjo," jelasnya.
Dari Data Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, angka stunting mengalami penurunan di tahun 2023 berdasarkan bulan timbang. Di bulan Februari 2023 angka stunting di Sidoarjo mencapai 5,8 persen dan pada Agustus 2023 angka stunting mengalami penurunan menjadi 3,4 persen.
"Ini tidak lepas dari peran aktif pemerintah daerah untuk pencegahan stunting, selain pemberian tablet tambah darah, gencarkan sosialisasi ASI ekslusif, dan bebas ODF yang dilakukan dinkes, kami (Pemkab Sidoarjo) juga fokus 29 desa yang menjadi lokus (lokasi khusus) penanganan stunting," ucap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, Fenny Apridawati.
Fenny juga menambahkan, langkah konkrit kerjasama dengan stakeholder ini diharapkan dapat berdampak pada penurunan angka stunting di Kabupaten Sidoarjo.
"Kalau kami lihat grafiknya stunting ini terus menunjukkan penurunan, dari tahun ke tahun," pungkasnya.
29 desa di 10 kecamatan yang menjadi lokasi khusus penanganan stunting yakni desa Waru, Janti, Kedungrejo, Seruni, Semambung, Ketajen, Punggul, Prasung, Entalsewu, Pagerwojo, Dukuhtengah, Kemiri, Klurak, Balongdowo, Durungbedug, Jambangan, Kebonsari, Sugihwaras, Karangtanjung, Kemantren, Kebonagung, Tambakrejo, Gamping, Krian, Tropodo, Semambung, Sawocangkring, Tanggul dan Wonoayu.(fin/aw/jok)