MEMORANDUM - Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia, tidak hanya dikenal sebagai kota pahlawan karena perjuangannya melawan penjajah Belanda pada masa revolusi.
Surabaya juga memiliki sejarah penting dalam proses kemerdekaan Indonesia, yaitu sebagai tempat berlangsungnya perundingan Konferensi Meja Bundar (KMB) yang menghasilkan kesepakatan Belanda mengakui kedaulatan Indonesia.
KMB dilaksanakan di Hotel Des Indes, Surabaya, pada tanggal 10 sampai 19 November 1949. Pertemuan ini dihadiri oleh delegasi dari Republik Indonesia, Belanda, dan Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO), yang mewakili berbagai negara yang diciptakan Belanda di kepulauan Indonesia.
BACA JUGA:Mengenang Sejarah Surabaya, Saksi Bisu Jembatan Merah
BACA JUGA:Mengenal Sejarah Surabaya, Kota Terbesar Kedua di Indonesia
Dalam perundingan tersebut, Belanda dan Indonesia akhirnya mencapai kesepakatan tentang pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai negara federal yang terdiri dari 16 negara bagian. Belanda juga setuju untuk menyerahkan kedaulatan kepada RIS pada tanggal 27 Desember 1949.
BACA JUGA:Museum Pendidikan Surabaya, Jejak Perkembangan Pendidikan Indonesia
BACA JUGA:Menilik Hotel Majapahit Surabaya, Saksi Bisu Perjuangan Bangsa
Kesepakatan KMB merupakan tonggak penting dalam proses kemerdekaan Indonesia. Kesepakatan ini mengakhiri perjuangan bangsa Indonesia selama bertahun-tahun untuk meraih kemerdekaannya.
BACA JUGA:Kenali Lagu Khas Surabaya: Identitas dan Kebanggaan Kota Pahlawan
BACA JUGA:Dr. Soetomo, Perintis Pergerakan Nasional dan Inspirator Perjuangan Kemerdekaan di Surabaya
Surabaya terus mengenang peran pentingnya dalam proses diplomasi ini. Berbagai monumen dan situs bersejarah yang mengingatkan pada KMB tersebar di berbagai penjuru kota. Hal ini menjadi saksi bisu bagi generasi masa kini untuk menghargai perjuangan dan pengorbanan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan.
BACA JUGA:Rekomendasi Tempat Bersejarah di Surabaya yang Wajib Dikunjungi
BACA JUGA:Wajib Tahu! Mengapa Surabaya Dijuluki Kota Pahlawan, Ini Ceritanya
Surabaya, juga menjadi tempat bersejarah terbentuknya kesepakatan Konferensi Meja Bundar, mengingatkan kita akan pentingnya diplomasi dalam mencapai tujuan nasional. Semangat perjuangan dan semangat juang rakyat Surabaya tetap hidup dalam memperjuangkan keadilan dan kemerdekaan. (*)