SURABAYA, MEMORANDUM - Hotel Majapahit Surabaya merupakan salah satu hotel bersejarah di Indonesia.
Hotel Majapahit menjadi saksi bisu peristiwa 10 November 1945, saat pemuda-pemuda Surabaya merebut kembali bendera Belanda yang dikibarkan di hotel tersebut.
Sejarah Hotel Majapahit
Hotel Majapahit dibangun oleh Lucas Martin Sarkies bersaudara, seorang pengusaha Armenia-Turki. Hotel ini awalnya bernama Hotel Oranje, dan menjadi salah satu hotel mewah di Surabaya pada masa itu. Hotel ini sering menjadi tempat menginap para tamu penting, termasuk keluarga kerajaan Belanda.
Pada masa pendudukan Jepang, Hotel Oranje berganti nama menjadi Hotel Yamato. Hotel ini menjadi salah satu tempat perundingan antara Jepang dan Indonesia, termasuk perundingan antara Sudirman dan W.V.Ch Ploegman.
BACA JUGA:Dafam Fortuna Jember, Family Hotel and Kids Friendly
BACA JUGA:Magnet Berlibur, Okupansi Hotel di Kota Malang hingga 100 Persen
Peristiwa 10 November 1945
Pada tanggal 10 November 1945, terjadi peristiwa perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato. Peristiwa ini menjadi salah satu momentum penting dalam pertempuran Surabaya, dan menjadi simbol perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah.
Kala itu, Belanda kembali ke Surabaya dan mengibarkan bendera Belanda di Hotel Yamato. Hal ini menyulut kemarahan para pemuda Surabaya, yang kemudian merebut kembali bendera tersebut.
Peristiwa ini menjadi salah satu pemicu pertempuran Surabaya, yang berlangsung selama tiga minggu dan menewaskan ribuan orang.
BACA JUGA:Fase Puncak Haji Berakhir, Seluruh Jemaah Kembali ke Hotel di Makkah
BACA JUGA:Syahnaz Sadiqah Rela Beli HP hingga Booking Hotel Bersama Rendy Kjaernett
Hotel Majapahit Kini