PASURUAN, MEMORANDUM- Nafsu birahi jadi motif Khoiri alias Satir (52), mertua yang tega membunuh menantu sendiri, warga Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.
“Setelah kita dalami, pelaku berusaha melakukan pelecehan seksual atau percobaan pemerkosaan terhadap korban, tetapi ditolak dan korban berteriak,” ujar Wakapolres Pasuruan, Kompol Hari Aziz didampingi Kasatreskrim, AKP Achmad Doni Meidianto dan Kasi Humas Ipda Bambang Sugeng Hariadi kepada awak media di halaman Mapolres Pasuruan, Kamis, 2 November 2023.
Saat itu juga dihadirkan tersangka Khoiri berikut 7 barang bukti yang disita petugas. 7 barang bukti itu adalah sebuah pisau dapur dengan panjang sekitar 30 cm.
BACA JUGA:Cegah 3C Polsek Sambeng Lamongan Patroli Obyek Vital
Pisau ini masih terdapat bercak darah. Lalu sebuah selimut warna biru motif Doraemon (juga ada bercak darah). Sebuah HP merk Vivo warna silver milik korban (ada bercak darah).
BACA JUGA:Tim PORA Kota Manado Gelar Rapat Koordinasi demi Terciptanya Aspek Keamanan
Sebuah kabel charger warna putih milik korban (bercak darah), sebuah headset warna putih milik korban (ada bercak darah), sebuah sarung warna cokelat milik tersangka dan sebuah jaket warna hitam milik tersangka.
Kompol Aziz juga menjelaskan modus operandi atas kejadian tersebut. Pelaku tinggal satu rumah bersama anak dan menantunya (korban).
Saat anak pelaku atau suami korban keluar untuk interview pekerjaan, pelaku berusaha melakukan pelecehan seksual terhadap korban. Tetapi korban menolak dengan cara berteriak.
Sehingga tersangka keluar kamar dengan cepat mengambil pisau di dapur. Lalu melakukan pembunuhan dengan cara menggorok leher korban di kamarnya.
Sehingga korban bersimbah darah dan nyawa korban tidak tertolong saat perjalanan ke puskesmas Purwodadi. Mirisnya, selain menghilangkan nyawa sang ibu, janin dalam kandungan berusia 6 bulan juga ikut meninggal.
Sebelum pembunuhan terjadi, Khoiri sempat melakukan percobaan pelecehan seksual terhadap Fitria Al Muniroh Hafidlo Dinayah (23).
Percobaan pelecehan seksual tersebut dilakukan ketika tersangka baru saja usai mandi. "Posisi tersangka habis mandi. Lalu melihat korban sedang santai tiduran di kamar. Dari situlah pelecehan seksual," ujar Aziz.
Salah satu petugas kepolisian menyebutkan, jika saat itu korban sempat tersingkap roknya hingga kelihatan pahanya oleh pelaku usai dari kamar mandi. Karena melihat itulah, jiwa kesetanan Khoiri meronta. Dan dalam sekejap langsung berusaha menindih korban.
Khoiri sempat ingin menciumi korban dengan paksa. Namun, Fitria mencoba melakukan perlawanan dengan cara berteriak. Teriakan itulah yang membuat pelaku panik. Karena bisa jadi tetangga akan mengerubuti rumahnya. Karena perasaan panik itulah, Khoiri berlari ke arah dapur. Dia mengambil pisau dapur dan bergegas kembali ke kamar korban.