PASURUAN, MEMORANDUM-Keseriusan Kabupaten Pasuruan menyelenggarakan kompetisi internal tampaknya terwujud. Meski terbilang lamban, namun pihak panitia pelaksana kompetisi Askab Kabupaten Pasuruan sudah serius menggodoknya.
Menurut Ketua Panpel, Abubakar Assegaf, pihaknya sudah membentuk kepanitian kompetisi. Pihaknya juga sudah melakukan survey lokasi terhadap lapangan yang layak dijadikan wadah pertandingan.
“Kami sudah membicarakan ini kepada panitia semua. Dan kita sepakat untuk menyelenggarakan kompetisi internal ini dalam waktu dekat,” tegas Abubakar Assegaf usai rapat internal panitia, Jumat, 27 Oktober 2023.
BACA JUGA:Macan Putih Terkam Bajol Ijo, Kalah Telak 4-0 di Stadion Brawijaya
Bakar mengaku pihak panpel sudah menyiapkan 8 lapangan untuk menyambut kompetisi internal tersebut. Kedelapan lapangan itu menyebar di wilayah Pasuruan barat, timur dan selatan. Diantaranya lapangan Kauman Gempol, lapangan Mojoparon Rembang, Lapangan Botohan Kraton. Kemudian, lapangan Plumbon Pandaan, Lapangan Kejayan, Lapangan Wonorejo, Brahma Winongan dan lapangan Ahmad Yani Grati.
BACA JUGA:Butuh Uang, Pria Kalimas Baru Ajak Empat Teman Curi Mobil Saudara
Kompetisi U-13 dan U-15 ini menjadi salah satu persyaratan agar klub anggota Askab PSSI Kabupaten Pasuruan memiliki vote di dalam konggres nantinya. Selama ini, Askab PSSI Kabupaten Pasuruan mengalami karut marut. Sepeninggal Askab selesai dipegang Iswahyudi, tampuk kepemimpinan Askab hingga kini belum defiitif. Sempat Asprov PSSI Jatim menunjuk dua kali Plt, namun keduanya dianggap gagal. Bahkan, saat konggres luar biasa, terdapat perselisihan antar klub aggota, sehingga konggres LB pun dibatalkan.
Saat ini, Askab PSSI dibawah kendali karataker Pj Bupati, Dr Andriyanto. Karteker baru ini menggantikan karteker lama, Taufiqul Ghoni yang mengundurkan diri. Pj Bupati kemudian mengumpulkan 50 anggota klub Askab PSSI untuk sharing dan menatap asa. Karteker baru juga menunjuk Abubakar Assegaf untuk membuat kepanitian kompetisi dan juga membuat regulasi kompetisi menuju Soeratin Cup itu.
“Kita kemarin sudah sepakat sistem gugur. Karena klubnya banyak. Sementara kita dikejar waktu,” cetus Bakar.
Dan dalam waktu cepat, ke-50 aggota klub kemarin juga mendapatkan undangan Workshop aplikasi SIAP. Aplikasi ini merupakan Sistem Informasi dan Administrasi untuk Pedoman PSSI. Terutama untuk akreditasi keanggotaan klub-klub di Kabupaten Pasuruan. Para admin masing-masing klub diminta membawa laptop untuk di Bimtek di Aula Dispora di Kejayan, Sabtu (28/10) atau hari ini. “Ini program Asprov dan harus dilaksanakan oleh Askab/Askot se Indonesia, terutama Jawa Timur,” ujar Kadispora, Taufiqul Ghoni.
Hanya saja, dalam undangan klub-klub anggota itu, workshop juga akan dihadiri oleh Askot PSSI Kota Pasuruan. Padahal, workshop ini menggunakan dana APBD Kabupaten Pasuruan. Menanggapi hal ini, Ghoni menyatakan jika Askot PSSI Kota Pasuruan akan membiayai dirinya sendiri. Hanya waktunya saja. “Mereka gabung hanya tempat dan memudahkan saja. Karena mepet waktunya. Cuma ndak tahu besok bisa datang apa tidak Askot. Kalau datang, mereka kebutuhannya sendiri-sendiri,” cetusnya. (mh)