SURABAYA, MEMORANDUM-Pelaksanaan babak penyisihan Grup A Piala Dunia U-17 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya tinggal 18 hari lagi. Namun demam Piala Dunia U-17 di Kota Pahlawan terasa kurang greget.
Hal ini disampaikan anggota Komisi A DPRD Surabaya, M Machmud. Menurut dia, Indonesia dengan negara-negara lain sangat berbeda ketika menyambut sebuah event akbar seperti Piala Dunia U-17. Di negara lain, kota-kotanya yang jadi tuan rumah dipersiapkan dengan baik. Sehingga masyarakatnya menjadi demam terhadap event tersebut.
“Lha ini di Surabaya ada event Piala Dunia U-17 tapi tak ada demam, seperti biasa-biasa saja, tak ada demam sepak bola Piala Dunia U-17. Ya, saya rasakan beda dengan manajemen-manajemen sebelumnya di kota (Surabaya) ini,” ujarnya, Selasa, 24 Oktober 2023.
BACA JUGA:Kapolsek Wonocolo Gelar Cangkrukan Bersama Warga Bendul Merisi
Meski demikian, politisi senior Demokrat ini mendengar bahwa ada upaya untuk menciptakan demam Piala Dunia U-17 di Surabaya. Yakni, dengan menggelar sepak bola anak-anak SMP yang dimobilisasi semu. Artinya dipaksa ikut, bukan karena senang sepak bola Piala Dunia U-17.
BACA JUGA:Entas Kemiskinan, Pj Wali Kota Wahyu Harap Pemutakhiran Data
“Jadi mereka disuruh ikut pertandingan sepak bola antarSMP atau antarkelurahan, tapi tidak berhasil,”beber dia.
Menurut Machmud ketidakberhasilan itu dikarenakan mobilisasi semu, bukan dari hati. “Kelurahan disuruh menyeleksi pemain, sementara lurah sendiri tidak mau ada pengeluaran untuk kegiatan tersebut. Panitia susah ke sana-sini, begitu juga peserta juga susah, akhirnya banyak yang mrotoli,” tandasnya.
Lebih jauh, mantan jurnalis ini menilai, spanduk, baliho, banner atau umbul-umbul pun belum semarak. Terbilang masih minim. Padahal Piala Dunia U-17 akan digelar mulai 10 November 2023. Tinggal menghitung hari.
“Apakah kalah dengan spanduk, baliho atau banner bacaleg yang tersebar di sudut-sudut kota? Realitanya spanduk bacaleg juga dibatasi. Dipasang langsung amblas. Inilah masalahnya, Surabaya tidak bisa menciptakan demam Piala Dunia U-17 untuk warga kota,” tegas Machmud.
Disinggung soal kemungkinan setiap laga Timnas U-17 nanti akan sepi penonton, Machmud menyatakan bahwa penonton masih akan ramai. Karena home base Timnas U-17 di Surabaya dan di kota ini banyak yang senang bola.
Hanya saja, Machmud dan warga Surabaya tidak merasakan apa-apa sebagai tuan rumah.