"Jangan diragukan lagi, pesantren sudah lahir sebelum negeri ini ada. Jadi dengan metode belajar para santri yang dimaknai inklusif ini, dapat mencerdaskan kehidupan bangsa," pungkasnya.
Sebelum acara ini digelar, telah diadakan beberapa rangkaian peringatan hari santri. Seperti apel yang diikuti seluruh warga NU dan Banom se-Kecamatan Talun, pada malam hari sebelumnya.
Selain itu dilakukan pula berbagai lomba seperti lomba volly, lomba membaca kitab, dan masih banyak kegiatan lainnya. "Kami adakan juga berbagai lomba-lomba dengan melibatkan berbagai organisasi kepemudaan NU di Kecamatan Talun," ujar Ketua Panitia Muhammad Yunus.
Dirinya juga berharap, dengan diadakannya berbagai kegiatan ini, masyarakat Kecamatan Talun bisa tetap rukun dan menjaga uquwah umat, menjelang tahun politik.
"Saya harap masyarakat tetap rukun, jangan gontok-gontokan perihal pilihan politik. Beda pilihan kan wajar to mas, tapi yang paling penting adalah kerukunan dan kehangatan bermasyarakat harus tetap dijaga," harap Yunus. (*)