Lamongan, memorandum.co.id - Kepercayaan masyarakat kepada RSUD Ngimbang semakin meningkat. Ini terlihat dari terus naiknya bed occupancy ratio (BOR) atau angka penggunaan tempat tidur.
Tahun 2018, dengan jumlah bed atau ranjang sebanyak 120, BOR RSUD Ngimbang 76, 21 persen. Angka ini kemudian naik menjadi 80, 19 persen pada 2019.
Hal itu disampaikan Direktur RSUD Ngimbang Aini Mas'idha saat menyampaikan paparan masterplan RSUD Ngimbang kepada Bupati Fadeli, kemarin.
Secara spesifik, dia menyampaikan tingkat kunjungan di instalasi rawat jalan juga berkembang positif. Kunjungan tertinggi terjadi di Oktober 2019 dengan sebanyak 4.521 pasien.
Sementara untuk kunjungan di instalasi rawat inap yang tertinggi di Januari, dengan 1.115 pasien. Dan kunjungan di instalasi radiologi pada September sebanyak 1.185 pasien.
Sekilas, wajah pelayanan RSUD Ngimbang memang seperti rumah sakit swasta yang sudah maju.
Seperti lobi yang didesain seperti front office hotel. Penyediaan ruang bermain anak, ruang tunggu yang nyaman, hingga layanan pendaftaran pasien secara daring.
Untuk mengantisipasi perkembangan di RSUD Ngimbang tersebut, Bupati Fadeli memerintahkan agar pembangunan ke depan dibuatkan masterplan. Sehingga setiap pembangunan yang dilaksanakan sudah terencana, tidak asal bangun.
"Masterplan ini dapat menjadi acuan kita membangun hingga beberapa tahun ke depan, " ujarnya.
Usai merampungkan masterplan, Fadeli meminta agar dibuat rencana detail pembangunan setiap tahunnya. Sehingga target penuntasan masterplan sudah bisa dibuat sejak awal.
Dalam masterplan tersebut, RSUD Ngimbang nantinya akan memiliki tiga gedung setinggi lima lantai. Masing-masing untuk rawat inap, instalasi rawat inap (Irna) bedah sentral dan parkir kendaraan. (*/udi)