Jombang, Memorandum.co.id - Kasus perceraian pasangan suami istri (pasutri) di Kabupaten Jombang tergolong tinggi. Bahkan, pada 2019, mencapai 2.871 kasus. Penyebabnya pun beragam, mulai dari perselisihan dan pertengkaran terus menerus. Chafidz Syafiuddin, Panitera Pengadilan Agama Jombang mengatakan, perselisihan masih mendominasi kasus perceraian di Kabupaten Jombang. Yakni 1.722 kasus. ”Yang kedua faktor ekonomi yang mengakibatkan perceraian, 556 kasus,” beber dia, Selasa (7/1). Dia mengatakan, faktor ekonomi ini yang harusnya dipikirkan kembali ke masyarakat. Apakah karena faktor ekonomi jalan satu-satunya dengan percerainan. Lebih jauh, Chafidz menandaskan, seharusnya bekerja lebih giat. ”Kalau faktor ekonomi apakah setelah cerai tidak ingin nikah lagi. Kalau nanti nikah lagi terus cerai lagi karena alasan faktor ekonomi lagi. Ini yang seharusnya dipertimbangkan masyarakat,”tegas dia. Beberapa kasus perceraian, menurut Chafidz, sudah diupayakan mediasi oleh pihak keluarga masing-masing. Tapi, tak ada titik temu di sini, sehingga tetap berlanjut ke permohonan perceraian. “Perselisihan itu biasanya yang sudah tidak bisa didamaikan keluarga,”ungkap dia. Chafidz mengakui, angka perceraian di Jombang semakin meningkat setiap tahunnya. Pada 2018 tercatat 2.583 kasus perceraian. Pada 2019 ini naik menjadi 2.871 kasus. ”Jadi tahun ini naik 288 kasus. Rata-rata kasus yang masuk ke Pengadilan Agama 200 kasus per bulan,” ungka dia. Selama 2019, perkara cerai yang diterima Pengadilan Agama Kabupaten Jombang mencapai 688 perkara cerai talak atau suami yang mengajukan. Lalu 2.183 cerai gugat atau yang diajukan pihak istri. Dia menegaskan,adanya pembinaan atau pelatihan sebelum menikah, sangat penting dan diharapkan bisa mengurangi angka perceraian di Jombang. ”Memang pelatihan pranikah itu sangat penting,”ucap dia.(wan/dhi)
Perceraian di Jombang Dipicu Perselisihan
Rabu 08-01-2020,10:01 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Rabu 18-12-2024,22:14 WIB
Agen BRILink di Sumenep Permudah Akses Transaksi Keuangan bagi Warga Desa
Rabu 18-12-2024,16:32 WIB
Oknum Satpol PP Sumenep Dilaporkan ke Polisi, Larang Istri Bertemu Anak yang Baru Lahir
Rabu 18-12-2024,17:36 WIB
Siswa MA Sukorejo Meregang Nyawa, Tersetrum di Minimarket Prigen
Rabu 18-12-2024,21:28 WIB
RSUD Eka Candrarini Surabaya Resmi Beroperasi, Layani Ibu dan Anak hingga Bayi Tabung
Rabu 18-12-2024,13:50 WIB
Terjerat Kasus Investasi Bodong, Mantan Ketua dan Anggota Hipmi Surabaya Meringkuk di Medaeng
Terkini
Kamis 19-12-2024,06:23 WIB
Marak Korban Laka Lantas, Ketua DPRD Gresik Menangis saat Rapat Bersama Komisi 3
Kamis 19-12-2024,06:01 WIB
Gedung Setan di Surabaya Roboh, 60 Warga Banyu Urip Wetan Diungsikan ke Balai RW
Rabu 18-12-2024,22:26 WIB
Sosialisasi Bahaya Narkoba di Desa Barat: Upaya Bersama Melindungi Generasi Muda
Rabu 18-12-2024,22:14 WIB
Agen BRILink di Sumenep Permudah Akses Transaksi Keuangan bagi Warga Desa
Rabu 18-12-2024,22:04 WIB