MEMORANDUM-Matahari belum sepenuhnya bersinar, namun kaki kami sudah menginjak tanah di halaman Masjid Raya Surabaya dan kami sedang berburu kuliner khas Surabaya. Minggu pagi itu kami bersiap bangun dan mencari penjual Pecel Semanggi lebih awal.
Padahal, mengklik makanan ini memerlukan sedikit usaha ekstra karena cukup jarang dibagikan. Penjual semanggi, hanya bisa ditemukan di titik-titik tertentu di Surabaya, di antaranya Taman Bungkul, Masjid Al Akbar, dan Jalan Rajawali.
Mengapa repot-repot mencari pecel Semanggi? Selain menjadi sajian masakan khas Surabaya, pecel semanggi juga mempunyai cita rasa yang unik dan berbeda.
BACA JUGA:Brasil Tumbang, Uruguay Patahkan Kutukan Tidak Pernah Menang
Meski bernama pecel, namun bumbu kuliner ini mengandung bahan lain selain kacang tanah, antara lain ubi dan gula merah.
BACA JUGA:Indahnya Gol Messi, Meliuk-liuk Lalu Tendangan Keras Menghujam Gawang Peru
Pecel Semanggi biasanya disajikan dengan kerupuk puli berukuran besar yang menambah cita rasa nikmat banget. Pecel semanggi juga lebih diminati karena harganya ramah di kantong, Rp 5-15 ribu
BACA JUGA:Sinopsis Doona, Drakor Terbaru yang Dibintangi Nation's First Love Bae Suzy
Muasal Semanggi
Jika mencari Pecel Semanggi di kota Surabaya terlalu sulit, kita bisa mengunjungi Kampung Kedung, Benowo di kawasan Surabaya Barat untuk menikmati kuliner yang satu ini. Sebab pasokan semanggi berasal dari Benowo. Jadi Anda bisa menemukan banyak penjual Semanggi dengan keranjang anyaman dan kerajinan tangan di kawasan ini.
Pada mulanya tanaman semanggi tumbuh liar di persawahan Kampung Kedung, biasanya daunnya mempunyai empat kelopak pada setiap batangnya. Ketika mendapat kesempatan, masyarakat Benowo membudidayakan semanggi dan memanfaatkannya sebagai bahan pangan. Jika ada harapan, Semanggi bisa menjadi sumber penghidupan.
Manfaat semanggi