Dikatakan, Pemkot Malang akan berupaya menstabilkan harga selain gerakan pangan murah ini dengan tetap fokus menggelontorkan bahan kebutuhan pokok melalui gerakan pangan murah.
Menurutnya, karena potensi lahan pertanian yang minim juga menjadi faktor sehingga optimalisasi gerakan pangan murah tetap menjadi pilihan utama.
“Tidak, fokus kita tetap dalam bentuk ini (gelaran pangan murah, red), karena Malang kan potensi lahan pertaniannya minim, dan kebanyakan kita ini sebagai produsen. Jadi bentuk intervensi kita mengoptimalkan menggelontorkan gelaran pangan murah atau pasar murah ini, ada subsidi juga dari kita lewat perangkat daerah terkait,” urai Wahyu.
Alumni teknik planologi ini menginstruksikan kegiatan gerakan pangan murah ini dapat dilaksanakan setiap sebulan sekali. Diharapkan akan semakin banyak produsen yang bekerja sama sehingga mampu memberikan penekanan ketersediaan barang dan kestabilan harga di pasar.
“Harapannya ini bisa dilakukan setiap sebulan sekali, dan kedepannya semoga semakin banyak sumber-sumber yang bisa kita manfaatkan dari para produsen sehingga harga-harga di Kota Malang bisa terkendali,” ujar Wahyu Hidayat.(pkp/ari)