PASURUAN, MEMORANDUM - KONI Kabupaten Pasuruan mulai berbenah kembali. Usai mempertahankan posisi 6 besar dalam Porprov VIII di Sidoarjo lalu, seluruh cabor diundang untuk evaluasi.
Dalam evaluasi tersebut, pihak KONI mengundang seluruh elemen terkait. Mulai Dispora, Komisi 4 DPRD Kabupaten Pasuruan, praktisi olahraga dan juga KONI Jawa Timur.
Rapat evaluasi digelar di Gedung Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan lantai 3 pada Sabtu siang (7/10). Masing-masing pihak diminta pendapatnya soal evaluasi perjalanan Porprov VIII. Selain itu juga persiapan menuju sukses Porprov IX tahun 2025 di Malang Raya.
“Kita memang mengawali diantara Kabupaten dan Kota lain di Jawa Timur untuk evaluasi dan persiapan Porprov selanjutnya. Makin cepat kita persiapan, maka proses itu akan mendapatkan hasil yang baik,” ujar HM Mulyadi, Ketua Umum KONI Kabupaten Pasuruan, Minggu (8/10).
BACA JUGA:KONI Jatim Identifikasi Atlet Masa Depan Lewat 85 Rekor di Porprov 2023
Rapat evaluasi menghadirkan Kepala Dispora, Taufiqul Ghoni. Ketua Komisi 4, Sobih Asrori. Lalu, praktisi olahraga dari Unesa Dr Widodo dan Awang Firmansyah. Dan juga perwakilan dari KONI Jatim, Irmantara Subagya dan Dudik.
“Banyak hal yang perlu dibenahi lagi. Cabor beregu seperti sepak bola, voli, futsal, basket perlu perhatian lagi. Belum menyumbangkan medali. Selain itu pembibitan atau pembinaan atlet sudah harus dilakukan sejak dini. Dan yang lebih penting lagi, kemampuan mengendalikan emosi juga penting. Kayak sepak bola kemarin, kudu gelut ae,” terang Taufiqul Ghoni dalam paparannya.
Dalam kesempatan itu, Sekda Yudha Triwidya Sasongko juga menekankan pentingnya pembinaan terhadap atlet seluruh cabor sejak awal. Sebab, menurutnya tidak ada prestasi yang bisa diraih dengan instans. Semuanya perlu proses dan kaderisasi yang baik.
“Sudah. Tidak ada teorinya orang sukses tapi tidak ada latihan atau kerja keras. Semuanya harus melalui proses yang keras,” tegas Sekda yang membuka acara.
Soal usia dalam Porprov ke-IX di Malang, perwakilan KONI Jatim, Dudik sempat membocorkan. Menurutnya, untuk sementara ini, atlet yang bertanding di Porprov IX nanti bisa diikuti usia 23 tahun. Sehingga, jika saat Poprov VIII kemarin, ada atlet yang masih berusia 20-21, maka masih ada harapan untuk turun kembali.
“Ini masih bocoran sementara. Kalau usia minimalnya antara 16-17 tahun. Ini juga merujuk pada usia atlet tinju yang kemarin jadi korban (meninggal) dan usianya ternyata masih 15 tahun,” cetus Dudik.
Evaluasi terhadap prestasi kontingen Kabupaten Pasuruan dipreteli oleh Imantara Subagya dan Dr Widodo. Menurut Ibag-panggilan Imantara Subagya, kontingen Kabupaten Pasuruan masih kurang mengerahkan seluruh potensinya.
“Saya contohkan Kediri. Mereka banyak bertumpu pada cabor angkat besi dan angkat berat. Poinnya tinggi sekali. Belum lagi cabor lain yang kita tidak mengirimkan. Padahal, kalau kita ikutkan, peluang dapat medalinya cukup besar,” cetus Ibag.
Selain itu, Kabupaten Pasuruan yang mendapat nilai tertinggi hanya 5 cabor. Yakni Selam, renang, Panahan, Kempo dan Biliar. Sementara, cabor lain perlu digenjot kembali.
“Masih ada waktu 2 tahun. Dan ini waktu yang cukup untuk pemusatan latihan dan mengikat atlet. Tolong nanti didata, atlet mana saja yang bisa mengikuti Porprov IX. Sambil juga melirik potensi cabor lain untuk bisa diikutkan dan berpotensi medali,” imbuh Dr Widodo.