SIDOARJO, MEMORANDUM - Warga Sidoarjo sangat terbantu dengan adanya layanan tambahan berupa Ultrasonografi (USG) 2 dimensi yang ada di 30 puskesmas yang tersebar di 18 Kecamatan di Kabupaten Sidoarjo, Jumat, 6 Oktober 2023.
"Saya sangat puas dengan layanan yang sangat luar biasa, karena dengan adanya USG ini saya mengetahui perkembangan calon bayi saya," kata Laili Puasawati, ibu rumah tangga saat memeriksakan kehamilan anak pertamanya di Puskesmas Sidoarjo.
Perempuan yang akrab disapa Laili ini mengatakan pelayanan di puskesmas saat ini banyak perkembangan terutama bagi ibu hamil seperti dirinya.
"Saya rutin kontrol di sini, dan pasti terlayani dengan baik sekalipun tidak ada dokter pasti ada bidan yang membantu pemeriksaan," ujarnya.
Kepala Puskemas Sidoarjo dr Erwin Berthaningrum mengatakan, pemenuhan USG Ibu hamil merupakan faktor pendukung untuk pelaksanaan kewajiban enam kali antenatal care atau pelayanan pemeriksaan yang ditujukan kepada ibu hamil untuk memastikan bahwa ibu serta janin dalam kondisi sehat selama masa kehamilan.
"Antenatal care ini dilakukan dengan dua kali pemeriksaan oleh dokter dan USG. USG pertama dilakukan pada Kunjungan pertama (K1) atau masa kehamilan antara 0-12 minggu. Dan USG kedua dilakukan pada Kunjungan kelima (k5) atau masa kehamilan antara 30-32 minggu," jelasnya.
Erwin bersyukur dengan adanya program pemenuhan USG 2D di Puskesmas, dapat mendukung puskesmas untuk memberikan pelayanan yang komprehensif kepada masyarakat, khususnya untuk Antenatal Care (ANC) atau kesehatan fisik dan mental ibu hamil.
“Karena ada beberapa kasus hanya bisa diketahui dengan USG, sehingga adanya USG, bisa dilakukan skrining sejak awal," jelasnya.
Salah satu dokter umum di Puskesmas Sidoarjo, dr Indri Kartika Sari menjabarkan beberapa skrining yang terdeksi oleh USG 2D jenis Ultrasonografi (USG) Obstetri Dasar Terbatas.
"Dengan USG jenis obstetri dasar terbatas ini, kami dapat mengetahui biometri janin (pengukuran, nilai normal, akurasi) serta perkiraan tafsiran gerak janin. Adanya USG ini juga nantinya diperlukan apakah pasien ada indikasi perlu merujuk ke faskes lanjutan atau tidak," jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, Fenny Apridawati mengatakan, implementasi fasilitas USG di 30 puskesmas ini, menggunakan anggaran dari Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCHT) sebanyak 7 USG sedangkan 23 USG lainnya mendapatkan hibah dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Dalam mengimplementasikan proyek ini, kami mendapatkan hibah dari kemenkes dan juga anggaran DBHCHT," ujarnya. (*)
Berikut ke-30 Puskesmas yang terfasilitasi USG 2D :
1. Puskesmas Tarik