SURABAYA, MEMORANDUM - Kanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jatim, melalui lapas dan rutan di wilayahnya, aktif berperan dalam melestarikan dan mengembangkan seni batik, Senin, 2 Oktober 2023.
Selama lebih dari satu dekade, lapas dan rutan di Jatim telah menghasilkan berbagai motif batik dan memajukan teknik pembatikan.
"Kami telah memberikan perhatian khusus pada pembinaan kemandirian membatik sejak tahun 2011," ujar Kakanwil Kemenkumham Jatim Heni Yuwono.
Heni menjelaskan, bahwa beberapa lapas dan rutan di wilayahnya telah menjadikan batik sebagai produk unggulan hasil karya warga binaan. Contohnya adalah Lapas Bojonegoro, Lapas Madiun, Lapas Banyuwangi, Lapas Perempuan Malang, Rutan Sumenep, Rutan Trenggalek, Rutan Perempuan Surabaya, dan Rutan Kraksaan.
BACA JUGA:Peringatan Hari Batik: Pengajar KB-TK Aisyiyah 48 Surabaya Ajarkan Cinta Produk Lokal
"Motif yang dihasilkan sangat beragam dan terus dikembangkan dengan bantuan dari para ahli atau profesional pembatik," tambah Heni.
Mantan Sekretaris Ditjen Pemasyarakatan juga memberikan contoh seperti Ctra Batik Tulis Modern Rutan Sumenep, Batik Eco Print Lapas Perempuan Malang, Batik Shibori Rutan Trenggalek, Batik Jumputan Rutan Perempuan Surabaya, Batik Gajah Oling Lapas Banyuwangi, Batik Ronggomukti/Rukas Rutan Kraksaan, dan Batik Tulis Lapas I Madiun.