Surabaya, Memorandum - Reposisi Penjabat (PJ) kepala daerah di Jawa Timur cukup menarik. Karena dari 13 Pj yang dilantik, satu di antaranya adalah Kepala Badan Intelejen Daerah (Kabinda) Sulawesi Barat, Sugiat dilantik menjadi Pj Kabupaten Jombang. Kepemimpinan Pj ini mengakhiri jabatan Bupati Jombang, Munjidah Wahab dan Wakil Bupati Jombang Sumrambah.
Sugiat bersama sejumlah Pj kabupaten/kota di Jatim mengikuti prosesi pelantikan dan sumpah jabatan yang dipimpin Gubernur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Minggu, 23 Sepember 2023.
Usai pelantikan, Sugiat menyampaikan, dirinya akan gaspol memimpin Kabupaten Jombang. Apalagi jabatan sebagai Pj merupakan amanah dari pemerintah pusat terhadap dirinya.
Meski sebagai Penjabat Kabupaten Jombang, Sugiat mengaku dirinya bukan Superman. Karena itu, pihaknya dalam memimpin Kabupaten Jombang akan berkolaborasi dan bekerjasama dengan legislatif (DPRD) sebagai mitra, dengan OPD dan tokoh masyarakat.
“Supaya di momentum pemilu nanti, tidak terjadi politik identitas, tidak ada politik sara. Di mana Jombang masyarakat cukup dewasa,” kata dia.
Mengawal kepemimpinan di Kabupaten Jombang, Sugiat tidak menampik akan menjalankan sistem intelejen yang selama ini dikuasainya.
“Saya sesuaikan, hal yang dilakukan dengan deteksi dini. Supaya negara kita aman,” tegas Sugiat.
Sugiat mengakui, dirinya mendapat perintah untuk memimpin Kabupaten Jombang.
“Kawan-kawan media ini, selalu menarik. Sebelumnya saya di Kabinda Sulawesi Barat dan mendapat perintah merapat ke Jombang. Di mana saya kelahiran Desa Kalongan, Japanan, Jombang,” terang Sugiat.
Sugiat menyampaikan, dirinya tahun 1991 masuk BIN di Jakarta. Mempunyai pengalaman di Badan Intelejen Indonesia, Sugiat menyampaikan dirinya pernah menjabat sebagai Direktur Perencanaan dan Pengendalaian Operasi Intelejen Dalam Negeri. “Saya pernah mengendalikan 38 provinsi,” tegas Sugiat.
Berbekal sejumlah pengalaman itu, Sugiat menyebutkan menjadi modal mengetahui kondisi wilayah di Kabupaten Jombang. Sugiat akan memprioritaskan kepemimpinannya di Kabupaten Jombang, sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo dan intruksi Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Seperti target untuk menurunkan jumlah stunting. Tidak mempersulit masuknya investasi dengan mempercepat pelayanan.
Di tahun politik, Pj Kabupaten Jombang menyebutkan bahwa kota santeri masih kondusif. Karena itu, langkah awal segera mengumpulkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mengetahui apa yang sudah dilakukan oleh Bupati Jombang sebelumnya. “Sudah cukup baik, apa yang kurang segera kita perbaiki,” tegas dia.(day/ziz)