Surabaya, Memorandum - Podcast MemorandumTV kedatangan tamu istimewa yakni Sandy Gibol. Penyiar radio Suzana ini sudah lama berkecimpung di dunia penyiaran sejak tahun 1995.
Banyak suka duka yang dialami Sandy Gibol selama menjadi penyiar radio khusus sepakbola. Namun menurutnya banyak sukanya.
"Sukanya yaitu bisa bikin jealous. Dimana didepan saya (host) bisa ke Afrika sementara saya belum ke Afrika. Itu sampai sekarang saya iri," ucap Sandy yang diiringi tawa di studio podcast.
Sandy Gibol bercerita ketika ia meliput atas nama media radio yang selalu menemani suporter Persebaya (Bonek). Kebanyakan ia menemani ketika terjadi chaos dengan suporter lain.
Dan selalu ingin tau apa yang terjadi di depan tanpa menunjukkan bahwa ia seorang jurnalis. Yang mana saat itu Stadion Utama Bung Karno masih bernama Senayan.
"Katanya teman-teman jurnalistik ibu kota Jakarta waktu itu 'loe gimana bang ngerti tembakan pistol kok malah datangin suaranya. Kita-kita langsung sembunyi di hotel. Loh saya ini bonek (keceplosan)," ungkapnya.
"Kita yang dari Karanggayam, Tambaksari suasana-suasana begitu kan biasa sego jagung," lanjutnya.
Yang terbaru, Sandy juga ngomong soal Persebaya Surabaya di Kompetisi BRI Liga 1 yang dengan mendatangkan Josep Gombau dari Spanyol unuk menggantikan caretaker Uston Nawawi.
Dari data yang ia miliki, tidak banyak pelatih asal Eropa khusunya Spanyol yang melatih di Indonesia bisa awet. Sangat berbeda dengan pelatih asal Amerika Latin. Seperti contoh Luis Milla.