Surabaya, Memorandum - Pengungkapan ekstasi jaringan Jawa-Sumatra yang dilakukan anggota Satreskoba Polrestabes Surabaya di Kedung Cowek merupakan jaringan Fredy Pratama.
Fredy merupakan gembong pengendali narkoba di Indonesia dari Thailand yang diungkap oleh Bareskrim Polri. Hal itu diungkap Wakasatreskoba Polrestabes Surabaya Kompol Fadilah Panara, Senin, 18 September 2023.
"Keterkaitan jaringan Jawa, Sumatra, Kalimantan itu jaringannya Freddy (Fredy Pratama, red) semua. Jawa sebagian besar. Tidak menutup kemungkinan jaringan yang besar-besar yang masuk Surabaya adalah jaringan Fredy," ungkap Fadilah.
Jaringan Fredy ini tergabung three angel dari Laos, Myanmar, Thailand. Posisi Fredy kan di luar negeri di antara negara tersebut. Namun kini masih dikembangkan oleh Mabes Polri," jelas Fadilah.
Menurut Fadilah, narkoba dikirim melalui ketiga negara itu. Namun jalur pengirimannya melalui apa tidak tahu. Hanya saja Fadilah mengaku, masuk ke Indonesia melalui Sumatra.
"Yang mengambil ada anak buah (kuda) dari Sumatra ke Jawa. Yang kami tangkap sebelumnya itu asa dugaan anak buahnya Fredy," tandas Fadilah.
Sementara hasil analisis Bareskrim Polri terhadap sejumlah jaringan narkoba yang ditangkapnya di Tanah Air berbuah terungkapnya sosok sang gembong, Fredy Pratama. Fredy Pratama mengendalikan jaringan narkoba di Indonesia dari Thailand. Hingga kini Polri telah menangkap 39 tersangka terkait jaringannya.
Jaringan narkoba Fredy Pratama sangat rapi dan memilih berkomunikasi via aplikasi BlackBerry Messenger Enterprise, Threema, dan wire. Fredy sendiri kini berstatus buron.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, peredaran narkoba jenis pil ekstasi jaringan Sumatra-Jawa berhasil diungkap anggota Satreskoba Polrestabes Surabaya senilai Rp 33 miliar.
Petugas juga menangkap kurir inisial AB alias Tami (31), warga Jalan Kedung Cowek, Surabaya. Dari tangannya, petugas menyita barang bukti total 12.600 butir ekstasi berlogo transformer. (rio/fer)