Surabaya, Memorandum - Sindikat penadah HP curian secara online marak. Ada dua hal yang perlu diteliti agar tidak kecolongan, yakni lihat dosbook dan Imei HP.
Kanitresmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, AKP Zainul Abidin mengatakan, kalau penadah HP curian yang profesional mungkin bisa jadi ada kesepakatan jika sewaktu-waktu tertangkap polisi jangan sampai membocorkan (mencokot) penadah lainnya. "Apabila penadah yang tidak profesional kadang-kadang dia juga ditipu oleh penjual," tutur Abidin.
Menurut dia, penadah kemudian menjual melalui marketplace diberi dosbook palsu dan menawarkan harga yang normal. Jikalau dengan harga miring indikatornya kuat dan perlu dipertanyakan HP-nya apakah HP-nya hasil curian.
Pelaku yang ditangkap oleh anggota Reskrim Polsek Karangpilang menggunakan modus operandi biasa dan umum. Jadi bisa bekerja sendiri dari hasil mencopet kemudian dikumpulkan lalu HP dijual melalui marketplace online. Namun beda dengan penadah yang sudah profesional barang akan dikumpulkan dalam satu titik. "Dan punya link," katanya.
Setelah mendapatkan barang curian, HP akan direset semuanya data pribadi korban. Kemudian dikondisikan seolah-olah HP ada dosbooknya terus dijual.
Penadah yang ditangkap Polsek Karangpilang, selain mencuri sendiri dari hasil mencopet juga membeli kepada teman-temannya sesama copet.
Abidin menyarankan, apabila ingin menangkap otaknya, dalam hal ini adalah kakaknya yang pertama inisial PP harus tertangkap. Dengan begitu modus operandi sindikat ini bisa terungkap sampai pada akarnya, apakah punya bekerja sendiri atau sindikat.
Abidin menduga Kakak beradik yang berhasil ditangkap polisi sebenarnya sudah tahu cara kerja kakaknya karena menerima barang dari hasil mencopet dan ikut menjual melalui online. Yang terpenting intinya polisi bisa membuktikan bahwa HP merupakan hasil kejahatan.
Untuk menghindari barang hasil kejahatan ? Abidin mengungkapkan, yang paling utama adalah cek doosbook dan Imei karena sama dengan tertera di HP seharusnya. "Karena ini tidak bisa dibohongi," ungkap Abidin.
Yang kedua, masih kata Abidin, cek apakah benar HPnya sudah sesuai dengan spesifikasi yang dijual. Meski secara dibeli secara online harus berhati-hati.
Kadang-kadang pembeli bermain gambling karena pekerjaannya memang seperti itu dan mengejar keuntungan, akhirnya tetap dibeli walau dengan harga murah.
"Sebenarnya pembeli sudah feeling bahwa barang yang akan dibeli sudah tidak benar. Semisal tanpa dosbook dan sebagainya," beber Abidin.
Kadang penadah juga pintar. Untuk menyiasati dengan pemilik HP terakhir agar tidak bermasalah dan bagaimana cara menghindarinya. "Karena memang pekerjaannya seperti itu," imbuh dia.
Apakah pembeli bisa ikut dijadikan penadah jika tidak mengetahui bila HP adalah hasil kejahtaan? Abidin mengungkapkan asalkan pembeli bisa membuktikan. Tapi ketika pembeli benar-benar tidak tahu dan bisa menunjukkan dosbook dan menbeli dengan harga standar, polisi juga sulit menjeratnya dengan pasal. "Salahnya dia (pembeli) apa dan menreanya hasil kejahatannya di mana," jelasnya.
Untuk itu pembeli harus hati-hati membeli HP melalui online, mulai profiling harga dan HP, toko, pembeli, sampai menemukan titik aman.