"Anak-anak menjalankan instruksi untuk main pressing diatas dan juga tidak membuat pelanggaran-pelanggaran di area pinalti. Itu yang membuat kita bisa menahan Kota Surabaya," kata dia.
Alfian melihat pada babak kedua pemainnya sedikit kehilangan moment yang membuat Surabaya tampil sangat menyerang. Beberapa pemain pengganti bermain kurang maksimal.
"Seharuanya tenaga baru bisa maksimal. Saya lihat Surabaya kurang game plan di babak kedua. Pada babak pertama mereka banyak game plan dan bermain bagus. Dibabak kedua mereka banyak mengandalkan umpan panjang," ucapnya.
Jadwal padat ditambah main siang sudah ia prediksi. Ia menyiapkan para pemainnya merecovery dengan baik. Karena sehari istirahat menurutnya kurang ideal. "Saya kasih recovery, ada beberapa trik dari saya pribadi untuk mengatasi itu," ujarnya.
Di babak knockout, pelatih Alfian sudah memberikan arahan bahwa bisa saja terjadi adu tendangan pinalti. Babak knockout itu tidak ada laga imbang harus wajib menang untuk melangkah ke babak selanjutnya. "Makanya saya siapkan untuk mengambil penendang pinalti pada latihan sebelumnya," pungkasnya.(rid/ziz)