Begal di Surabaya Menangis Ingat Anak

Jumat 08-09-2023,19:22 WIB
Reporter : Rio
Editor : Ferry

Surabaya, Memorandum - Pelaku pembegalan di Jalan Satelit Utara, Sukomanunggal, Surabaya, akhirnya dibekuk anggota Reskrim Polsek Tandes. Saat ditangkap di rumahnya Jalan Balongsari, Ahmad Toha (19), menangis teringat anaknya yang masih kecil.

"Saya teringat anak di rumah," ungkap Ahmad Toha menangis sambil memeluk tubuh Kanitreskrim Polsek Tandes Iptu Edi Mamutu yang berdiri di sampingnya, Jumat (8/9/2023). 

Pemandangan itu tergambar ketika ditanya wartawan terkait aksi pembegalan yang dilakukan bersama dua temannya yang kini masih buron. Karena menangis, Ahmad kemudian oleh petugas digiring ke ruang tahanan. 

Saat ditanya wartawan, Ahmad mengaku terpaksa mau diajak merampas motor di Jalan Satelit Utara karena diancam oleh kedua temannya jika menolak ajakannya.

"Saya diajak Pak. Kalau menolak diancam," beber Ahmad. 

Akhirnya, bapak satu anak itu mau. Dalam aksinya, dia berperan sebagai joki, sedangkan kedua temannya bertugas eksekutor. Kemudian mencari sasaran secara acak (mobile) pada Rabu (26/7/2023) sekitar pukul 22.30.

Ketika tiba di Jalan Satelit Utara, komplotan begal ini melihat korban, Fajar, warga Balongsari, sendirian di atas motor untuk mengisi daya baterai telepon seluler (HP) di motor.

Merasa mendapatkan target di depan mata, Ahmad bersama dua temannya yang juga mengendarai motor Honda PCX menghampirinya. 

Kemudian salah satu teman Ahmad turun sambil mengancam menggunakan sajam diayunkan ke arah kaki. Namun, tidak sampai kena. 

Karena ketakutan, korban melarikan diri, membawa kunci motor dan meminta tolong. Sehingga dengan mudah pelaku membawa motor korban ke arah barat Jalan Satelit Utara. 

Baru setelah kejadian korban minta tolong satpam perumahan. Ia dibantu mengejar dan mencari keberadaan terduga pelaku, tapi kehilangan jejak. Selanjutnya melaporkan kasus perampasan ke Mapolsek Sukomanunggal. 

Ahmad mengaku, setelah berhasil membawa kabur motor langsung menuju ke Madura untuk menjual motor ke penadah. "Motor dijual seharga Rp 5 juta. Saya kebagian Rp 1,5 juta. Uangnya sudah habis saya pakai kebutuhan hidup sehari-hari dan beli spion motor," terang Ahmad.

Terduga pelaku berterus terang kepada petugas baru kali ini merampas motor dan belum pernah berurusan dengan aparat kepolisian. "Saya baru kali pertama Pak," pungkas pria yang sehari-hari bekerja tukang tambal ban ini.

Sementara itu, Kapolsek Tandes Kompol Zulkifli Ahyat Musa mengatakan, proses penangkapan setelah ada satu titik kejadian di Satelit Utara sempat viral di media soaial. 

Dan anggota Reskrim mengolah TKP, pemeriksaan CCTV, dan mendalami keterangan saksi. Petugas menemukan titik terang seorang dari tiga terduga pelaku dan berhasil menangkap di rumahnya tanpa perlawanan.

Kategori :

Terkait