Tulungagung, Memorandum- Ribuan masyarakat Kabupaten Tulungagung yang masuk kategori kurang mampu, bekerja di pabrik rokok, pemilik lahan sawah tembakau, maupun petani tembakau, pada tahun ini masuk dalam daftar penerima bantuan sosial (bansos) yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) 2023.
Itu, setelah nama mereka masuk di dalam Surat Keputusan (SK) yang ditandatangani oleh Bupati Tulungagung. Dan kini, para penerima itu sudah mulai menikmati pencairan Bansos DBHCHT tahun 2023. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung, Wahiyd Masrur mengatakan, pada 2023 ini ada 9.200 warga yang masuk daftar penerima Bansos DBHCHT.
Kemudian, pencairan sudah dilakukan oleh Dinsos Tulungagung sejak seminggu lalu. "Hari ini pencairan (Bansos DBHCHT) dilakukan di kantor Kecamatan Pakel," terangnya, Rabu (6/9/2023). Dijelaskan Wahiyd Masrur, kegiatan ini atas perintah Bupati Tulungagung. "Kami sudah sejak seminggu lalu itu membagikan Bansos DBHCHT kepada karyawan atau KRI pabrik rokok, petani tembakau, dan masyarakat miskin," sambungnya.
Menurut Wahiyd, pencairan kali ini adalah untuk bulan Juni dan Juli, yang diterimakan pada akhir Agustus dan bulan September 2023. Sedangkan untuk besaran nilainya, yaitu Rp 200 ribu per kepala keluarga per bulan.
Selanjutnya, untuk lima bulan setelah bulan Juni dan Juli, yakni bulan Agustus, September, Oktober, November dan Desember 2023, akan dicairkan pada kesempatan selanjutnya
"Totalnya ada 7 bulan ya. Yang ini pencairan dua bulan awal. Sisanya akan dilakukan menyusul nanti," kata Wahiyd.
Pihaknya berharap, dari pencairan ini mampu meningkatkan daya beli masyarakat. Kemudian mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, dan bisa meminimalkan potensi masuknya masyarakat Tulungagung dalam daftar masyarakat miskin.
"Harapan kami, bisa dimanfaatkan untuk masyarakat penerima dan meningkatkan daya beli masyarakat," jelasnya.
Dipaparkan Wahiyd, pada tahun ini jumlah penerima bansos lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Hal itu disebabkan minimnya penyerapan bansos DBHCHT tahun lalu, sehingga kemudian dimaksimalkan di tahun ini.
"Tahun ini akan kita maksimalkan. Kita tidak ingin penyalurannya tidak maksimal seperti tahun lalu," pungkas Wahiyd. (fir/mad)